Arak Bali Marak, AKBP Handono Subiakto: Polres Tulungagung Perketat Peredaran

Kapolres Handono memperlihatkan sebagian arak Bali yang berhasil disita Polres Tulungagung, Selasa (21/12).

Tulungagung, Bhirawa.
Maraknya arak Bali di Kota Marmer membuat Polres Tulungagung semakin memperketat pengawasan peredarannya. Apalagi polisi sudah berhasil menindak sebagian dari para pengedar minuman keras beralkohol tersebut.

Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, Selasa (21/12), menandaskan peradaran minuman beralkohol terus dipersempit, terlebih jelang pergantian tahun. “Kami ingin tindakan kriminal akibat minum minuman keras tidak terjadi lagi,” ujarnya.

Diakui Kapolres Handono, minuman beralkohol dapat memicu tindakan kriminal, seperti di antaranya pengeroyokan. “Jangan sampai terjadi kejadian tersebut di tahun baru nanti,” tandasnya.

Hal yang sama dikatakan Kasatnarkoba Polres Tulungagung, Iptu Didik Riyanto. Menurut dia, hasil ungkap kasus Satnarkoba Poilres Tulungagung dalam tiga bulan terakhir menyebutkan kasus minuman keras termasuk tiga kasus yang mendominasi selain narkoba dan obat keras berbahaya (okerbaya).

“Dalam tiga bulan antara Oktober sampai dengan Desember 2021 jumlah minuman keras yang yang berhasil kami sita sebanyak 2.285 botol. Kebanyakan merupakan arak Bali,” paparnya.

Iptu Didik membeberkan dari sekian banyak miras arak Bali yang berhasil diamankan Polres Tulungagung itu di antaranya berasal dari pasangan suami istri yang telah melakukan peredaran selama satu tahun. “Kapasitas barang bukti yang dapat kami sita dari mereka (pasangan suami istri) sebanyak 997 botol, hampir 1.000 botol,” terangnya.

Selanjutnya ia menyatakan maraknya peredaran arak Bali di Tulungagung menjadi atensi khusus Polres Tulungagung. Terlebih tingkat peredarannya meningkat dari periode sebelumnya.

“Kami dari Resnarkoba akan benar-benar memerangi peningkatan peredaran minuman keras ini. Meski kami sudah melakukan banyak penindakan terhadap kasus tersebut,” paparnya.

Soal penyebab maraknya arak Bali di Tulungagung, perwira menengah pertama ini menyatakan jika harga arak Bali cenderung lebih murah dari jenis miras lainnya selain daya mabuknya juga lebih tinggi. “Ini yang bisa membuat mereka (pengguna miras) beralih ke arak Bali,” tuturnya.

Sementara itu, untuk barang bukti kasus narkoba dan okerbaya, Polres Tulungagung selama tiga bulan terkhir dapat menyita sebanyak 101,79 gram sabu-sabu, 993,12 gram ganja dan 86.084 butir pil double L. Semua barang bukti itu hasil dari 31 kasus yang terungkap dengan jumlah 38 tersangka. (wed)

Tags: