Banjir Rob Tiga Hari Terjang Kalibuntu, Warga Dievakuasi Pakai Perahu Karet

Polisi evakuasi warga Kalibuntu terdampak banjir rob dengan perahu karet.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Polisi mengevakuasi warga terdampak banjir luapan air laut (rob) di Desa Kalibuntu, Kecamatan kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet. “Kami terjunkan anggota Samapta dan Polair untuk membantu mengevakuasi warga khususnya anak-anak menggunakan perahu karet,” kata Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi, Sabtu (18/6).

Petugas kepolisian melakukan penyisiran ke sejumlah rumah yang terendam. Para penghuni rumah yang terjebak segera dievakuasi ke tempat yang aman. Arsya menjelaskan, banjir rob sering terjadi di wilayah pesisir Probolinggo ini dipicu kondisi air laut yang mengalami kenaikan di pertengahan bulan. Debit sungai yang cukup besar mengalir ke laut sehingga air meluap.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak panik. Namun, tetap waspada saat banjir rob kembali melanda.

“Pertama selamatkan diri sendiri dan anggota keluarga terlebih dahulu apabila terjadi banjir rob dengan intensitas ketinggian air yang cukup tinggi. Selanjutnya mengamankan barang berharga terutama menjauhkan barang yang memiliki aliran listrik dari air,”tuturnya

Perahu karet itu untuk mengevakuasi warga yang rumahnya terdampak banjir Rob atau luapan air laut di Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Banjir yang melanda setinggi 30 sentimeter tersebut cukup menghambat aktivitas warga setempat. Mengetahui adanya kejadian tersebut, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi langsung bergerak cepat menerjunkan anggotanya secara optimal.

“Kami terjunkan anggota Samapta dan Polair untuk membantu mengevakuasi warga khususnya anak-anak menggunakan perahu karet,” tegasnya.

Arsya menjelaskan, banjir rob sering terjadi di wilayah pesisir Kabupaten Probolinggo. Hal ini dikarenakan kondisi air laut yang mengalami kenaikan pada saat pertengahan bulan purnama dan debit air sungai yang cukup besar. Sehingga mengalir ke laut dan air meluap ke perkampungan yang padat penduduk.
Kapolres menghimbau, agar masyarakat tidak panik dan tetap waspada saat banjir rob kembali melanda wilayahnya.

“Pertama selamatkan diri sendiri dan anggota keluarga terlebih dahulu apabila terjadi banjir rob dengan intensitas ketinggian air yang cukup tinggi,”paparnya.
Selain itu, Kapolres juga menghimbau agar masyarakat menjauhkan barang yang memiliki aliran listrik.

“Selanjutnya mengamankan barang berharga terutama menjauhkan barang yang memiliki aliran listrik dari air,” lanjutnya.

Pemerintah Desa (Pemdes) Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, kerap dibuat pusing jika banjir Rob terjadi. Pasalnya, warga kerap mendesak Pemdes agar mencari solusi. Sudah beberapa kali ada rencana warga turun jalan.

Kades Kalibuntu, Hairul Anam, Sabtu (18/6) mengatakan, desakan warga atas terjadinya banjir rob yang tak kunjung usai, sering membuat aktivitas warga tersendat. Nah, Pemdes Kalibuntu yang ada di pemerintahan di tingkat paling bawah, sudah beberapa kali diwaduli.

“Kami sebagai pemerintah desa hanya bisa menampung aspirasi. Kami tidak menghendaki adanya aksi turun jalan. Sementara ini kami redam. Kami beri pemahaman secara baik-baik,” katanya.

Sikap masyarakat tersebut, diungkap Hairul, lantaran masyarakat sudah jenuh bahkan khawatir dengan banjir rob yang tiap tahun ada. Apalagi Pemkab Probolinggo sudah sering melakukan survei ke lokasi, namun tak kunjung ada solusi nyata.

“Seperti BPBD, PUPR dan pihak lainnya sudah sering datang. Namun hasilnya tidak ada. Sehingga respons ini mungkin puncak dari kemarahan warga. Kenapa begini terus, tidak ada solusi,” katanya.

Desakan warga tersebut membuat pihaknya akan membawa persoalan tersebut ke meja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Probolinggo. Guna mencari solusi terbaik akan persoalan bencana banjir rob tersebut.

“Mungkin lebih dulu, kami akan meminta bantuan dulu dengan APDESI (Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia). Bagaimananya, apakah akan dibawa ke meja DPRD atau bagaimana. Tapi kami berharap dibahas di Banggar atau hearing DPRD,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua APDESI kabupaten Probolinggo Hasanuddin mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin guna mencari solusi banjir rob Kalibuntu. Termasuk akan mengawal hal tersebut ke meja dewan.

“Tapi kami tunggu dari Kades Kalibuntu untuk komunikasi. Selebihnya pasti akan kami kawal,” tambahnya.(wap.hel)

Tags: