Bantu UMKM, Mahasiswa Untag Buat Roll Streaping

Fifa dan Tim menunjukkan cara kerja roll streaping yang merupakan teknologi tepat guna untuk membantu UMKM.

Surabaya, Bhirawa
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Tekni Industri Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menciptakan teknologi tepat guna berupa alat roll streaping. Inovasi ini dibuat untuk membantu UMKM. Alat ini dirancang empat mahasiswa, yaitu Fifa Marisa Irwayu, Dian Novita Rahayu, Sandy Yanuar Syahputra dan Yessi Maretha Miraningsih.
Menurut Ketua Tim, Fifa Marisa, alat ini dibuat setelah melihat permasalahan produksi pada UKM Mekar Handcraft, salah satu penghasil produk tas anyaman berbahan baku streaping di Kediri.
“Awalnya menggunakan alat manual dengan papan kayu yang ditancapi paku. Namun saat menggunakan alat tersebut tidak sesuai dengan target yang mereka inginkan,” ungkapnya ditemui di Laboratorium Industri Gedung K Untag Surabaya, Jumat (24/12).
Melalui produk inovasinya, Fifa dan tim mencoba meningkatkan produktivitas penggulungan streaping dengan mempersingkat waktu proses penggulungan.
“Dengan menggunakan alat ini bisa mempercepat waktu untuk menggulung streaping menjadi 2 kali lebih cepat. Produk teknologi tepat guna ini merupakan mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Produk,” jelasnya.
Dosen pengampu mata kuliah, Putu Eka Dewi Karunia Wati menambahkan, mahasiswa diminta membuat produk inovasi Teknologi Tepat Guna untuk membantu permasalahan UMKM.
“Jadi sejak pertemuan ke-tiga perkuliahan, mahasiswa sudah kami minta untuk mencari permasalahan UMKM yang ada untuk kemudian dicari solusinya,” kata dosen yang akrab disapa Putu itu.
Putu juga menjelaskan, mata kuliahnya menggunakan metode pembelajaran case method dimana mahasiswa mencari sendiri permasalahan UMKM, melakukan perencanaan, memulai tahapan merancang hingga menghasilkan produk inovasi.
“Kami tidak membatasi lokasi atau jenis produk yang mau diinovasi,” terangnya.
Dalam pelaksanaannya, 120 mahasiswa yang mengambil mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Produk dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan tiga hingga empat orang. Lokasi UMKM juga beragam, mulai dari Surabaya, Sidoarjo hingga Kediri.
“Total keseluruhan ada 32 kelompok jadi otomatis menghasilkan 32 alat,” papar Putu.
Dalam penilaian Teknologi Tepat Guna ini, Putu menekankan pada inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa. Produk boleh sama, tapi inovasi dan pengembangan ditiap detail tidak boleh sama. [ina]

Tags: