Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan menyebut nilai perdagangan antar negara dengan Indonesia pada tahun 2022 surplus.
Capaian perdagangan Indonesia yang surplus itu dikatakan Zulkifli Hasan saat meresmikan dan menandatangani penyerahan hibah Kantor DPW PAN Jatim kepada Yayasan Amanah Nasional, Jumat (7/4).
Zulhas sapaan akrabnya ini menyebut nilai surplus perdagangan antar negara dengan Indonesia pada tahun 2022 hampir mencapai 54,53 miliar dolar. Jumlah itu dikatakan Zulhas setara hampir Rp 900 triliun dan menjadi nilai surplus perdagangan internasional tertinggi sejauh ini.
“Saya sebagai Menteri Perdagangan yang baru 9 bulan, surplus tertinggi yakni Rp900 triliun,” kata pria yang juga Ketua Umum PAN ini.
Zulhas pun mengaku optimistis Indonesia dapat bertahan ditengah prediksi perlambatan ekonomi global tahun 2023. Dengan kolaborasi semua pihak, ia berharap Indonesia dapat menghadapi dinamika ekonomi global tahun 2023 dengan lebih baik.
Menurut Zulhas, sektor perdagangan Indonesia mampu berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022. Kontribusi ekspor barang dan jasa terhadap produk domestik bruto masih terus bertambah sejak 2020. Bahkan, pada 2022 mencapai 24,49 persen.
“Nilai ekspor Indonesia pada 2022 mencapai US$ 291,98 miliar, sementara impornya US$ 237,45 miliar,” ujarnya.
Nilai ini menjadikan surplus Indonesia pada 2022 tercatat sebesar US$ 54,53 miliar, atau setara dengan Rp900 triliun. “Surplus ini merupakan nilai surplus tertinggi sepanjang sejarah Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, sebagai upaya menghadapi prediksi perlambatan ekonomi global 2023, Zulhas mengatakan, ada sejumlah strategi yang telah disiapkan Kemendag.
Strategi-strategi tersebut antara lain berhubungan dengan penyederhanaan regulasi ekspor serta upaya-upaya mencari pasar-pasar ekspor baru, sekaligus menyelesaikan perjanjian perdagangan dengan negara-negara mitra.
Kemendag juga mengembangkan ekosistem di dalam negeri untuk membantu meningkatkan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ekosistem ini ditopang melalui empat pilar yaitu pelaku UMKM itu sendiri, lokapasar untuk mendukung akses digitalisasi, perbankan untuk mendukung akses pembiayaan UMKM, dan ritel modern untuk mendukung akses kemitraan.
“Jadi, ada satu ekosistem yang kita sambungkan. Kita akan pertemukan UMKM dengan lokapasar, ritel modern, dan bank. Kalau berjalan dengan baik, semua pihak akan mendapat manfaat yang besar. Banyak sekali yang bisa kita lakukan, kata kuncinya kolaborasi,” kata Zulhas. [geh]