Bawaslu Jatim Sebut Pemungutan Suara Sesuai Ketentuan

Surabaya, Bhirawa
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim telah melakukan pemantauan proses pemungutan suara di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Jatim, Rabu (27/6).
Koordinator Divisi Pencegahan dan Dukungan Antar Lembaga Bawaslu Jatim Aang Kunaifi mengatakan Bawaslu sudah mengerahkan tenaga pengawas di setiap TPS di Jatim.
Distribusi tenaga pengawas ini, kata Aang, memang dipertebal di lokasi-lokasi TPS yang telah dianggap rawan pelanggaran berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Bawaslu beberapa waktu lalu.
Beberapa di antara lokasi TPS yang dianggap rawan pelanggaran politik uang, berdasarkan kabupaten/kota di Jatim, urutan pertama TPS rawan di wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Selanjutnya, Bawaslu juga menganggap kawasan TPS seperti di Kabupaten Ponorogo, Bangkalan, Malang, Magetan, dan kabupaten Probolinggo, rawan politik uang.
Namun sampai kemarin Aang menyatakan proses pemungutan suara berlangsung sesuai ketentuan, meski terjadi beberapa kesalahan komunikasi dan insiden di beberapa daerah.
“Di Kabupaten Mojokerto, ada petugas PPS yang kurang memahami atau miss komunikasi, pemilih yang sudah terdaftar DPT tapi tidak membawa KTP diminta pulang,” ujarnya.
Seharusnya, sesuai surat edaran KPU, bila pemilih sudah masuk dalam DPT dan sudah memiliki formulir C-6, maka KTP elektronik atau surat keterangan sudah tidak diperlukan.
Selain itu, kata Aang, dia mengakui ada beberapa insiden terjadi di beberapa daerah. Seperti di Kabupaten Jombang, ada salah satu TPS yang kunci kotak suaranya tidak cocok sehingga tidak bisa dibuka.
Ada juga insiden perampasan kamera salah seorang saksi peserta Pilkada Sampang di salah satu TPS yang dilakukan oleh oknum tertentu sehingga menimbulkan ketegangan.
Bawaslu, kata Aang, terus mengimbau agar tenaga pengawas di seluruh TPS segera menyampaikan temuan-temuan, baik pelanggaran administrasi maupun pidana ke jajaran pengawas di atasnya. “Sehingga kami bisa dengan cepat melakukan penanganan pelanggaran,” ujarnya.
Bawaslu juga menaruh perhatian khusus pada keberlangsungan pemungutan suara di Lembaga Pemasyarakatan maupun Rumah Tahanan di Jatim.
Sempat terjadi insiden penumpukan antrean pemilih di salah satu Lapas di Kota Madiun. Namun, kata Aang, hal ini sudah bisa teratasi. “Kami (Bawaslu dan tenaga pengawas,red) akan terus memantau proses Pilkada Serentak ini sampai selesainya penghitungan suara di setiap TPS di Jawa Timur,” katanya. [cty]

Tags: