Bencana Alam di Kabupaten Malang, Selama Bulan Januari Terjadi 33 Kejadian

Sisa material dari bencana banjir yang menerjang Kali Druju, Desa Pondok Agung, Kec Kasembon, Kab Malang, pada beberapa Minggu lalu, saat dilakukan pembersihan dengan menggunakan ekskavator. [cahyono]

Kabupaten Malang, Bhirawa
Selama bulan Januari 2021, di Kabupaten Malang sudah terjadi 33 bencana, baik itu tanah longsor, banjir, puting beliung, dan pohon tumbang akibat terjangan anging. Sedangkan kejadian bencana di tahun ini, lebih banyak jika dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono, bencana di awal tahun 2021 ini terdapat 33 kejadian, dengan rinciannya 22 tanah longsor, 7 bencana banjir, 3 pohon tumbang dan 1 bencana angin kencang yang disertai hujan lebat.
Namun dalam kejadi bencana tersebut tidak membawa korban jiwa, baik luka maupun meninggal dunia. Sehingga dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada, karena menurut Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam beberapa hari ini wilayah Kabupaten Malang akan diguyur hujan lebat.
“Dari catatan BPBD Kabupaten Malang, pada bulan Januari 2020, bahwa ada 3 kejadian bencana tanah longsor, 1 angiong kencang, 4 bencana banjir, dan 2 pohon tumbang, dan kejadian itu tidak membawa korban jiwa. Sehingga dari kejadian bencana tersebut, telah didominasi bencana banjir,” ungkapnya, Minggu (23/1).
Sedangkan untuk mengantisipasi banjir, lanjut Sadono, BPBD Kabupaten Malang telah membangun pos lapangan, karena kejadian bencana pada bulan Januari 2021 ini sudah cukup banyak. “Sedangkan pembangunan pos lapangan kita percepat, mengingat pada tahun sebelumnya, pos lapangan kita bangun Februari. Namun untuk tahun ini kita bangunsejak tanggal 12 Januari 2021, atau pada beberapa Minggu lalu,” terangnya.
Dijelaskan, letak geografis Kabupaten Malang merupakan daerah rawan terjadinya bencana alam. Sehingga BPBD membangun empat Pos lapangan yang ditempatkan di kecamatan Ngantang, Tumpang, Tirtoyudo dan Gedangan.
“Setiap pos terdapat 9 orang personil, sehingga jika terjadi bencana maka personil tersebut langsung melakukan penanganan. Namun jika bencana yang terjadi bersifat masif, baru personel yang berjaga melapor pada kami, dan kami akan menambah bantuan orang personel,” ujarnya.
Perlu diketahui, bencana alam yang sering di wilayah Kabupaten Malang, yakni banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Dan bencana tanah longsor yang sering terjadi, disebabkan adanya kemiringan lahan yang ekstrem. Sehingga Pemkab Malang melalui BPBD setempat terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang tempat tinggalnya di wilayah yang berpotensi terjadi bencana. Hal itu dilakukan agar masyarakat memiliki dasar pengetahuan kebencanaan dalam penyelamatan diri ketika terjadi bencana di wilayahnya, baik itu bencana banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung.
“Kami sudah memberikan edukasi kepada masyarakat yang wilayahnya rawan terjadi bencana alam terutama dalam hal antisipasi dan mitigasi bencana. Sebab, kejadian bencana bisa berada dimana pun, dan kita juga tidak bisa prediksikan kapan akan terjadi bencana,” terang Sektretaris BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setiyono. [cyn]

Tags: