Beri Pengalaman Nyata, SMAMX Wadahi Siswanya Jadi Imam Sholat Tarawih

Fayz Hanif mendapat kesempatan mengisi kultum usai mengimami sholat tarawih di Masjid Bahagia Peneleh.

Surabaya, Bhirawa
Pembentukan leadership atau kepemimpinan tidak hanya dipupuk dalam sebuah organisasi. Hal itu bisa dilakukan langsung dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk ‘tampil’ ditengah masyarakat. Tak main-main, pemupukan jiwa kepemimpinan itu dibuktikkan dengan menjadi imam sholat. Hal inilah yang dilakukan komunitas Tahfidz DAI SMA Muhammadiyah X (SMAMX) Surabaya.

Selama bulan suci Ramadhan para siswa yang tergabung dalam komunitas tersebut, diberi kesempatan dan dijadwalkan untuk mengisi Kultum dan menjadi imam sholat Tarawih di Masjid Bahagia Jl Makam Peneleh Surabaya.

Salah satu dari 7 siswa yang merasakan pengalaman tersebut adalah Fayz Hanif Alghazy. Ia mendapat kesempatan menjadi imam sholat Tarawih sekaligus mengisi Kultum pada Rabu (13/3) malam. Diceritakannya hal tersebut memeberi kesan dan pengalaman baru bagi dia. Sebab, dapat mengash publik speaking dihadapan masyarakat setempat terutama saat memberikan ceramah singkat kepada jamaah di masjid.

“Untuk persiapan (menjadi imam) dari modal hafalan yang udah ada, terus kalau untuk materi saat berceramah mungkin saya perlu riset dan mengumpulkan data dulu untuk merangkai kalimat dan kata kata saat berceramah,” kata dia, Kamis (14/3).

Dalam memberikan kultum Tarawih, Fayz membawakan materi bertema “Malas Sholat” yang isinya menjelaskan mengenai orang orang yang malas dalam sholat saja Allah tegas mengingatkan dalam Al-Quran, apalagi yang tidak sholat.

Meski baru pertama kali ditunjuk sebagai imam sholat Tarawih, namun, Fayz tetap menerima evaluasi dari pembina. Salah satunya dengan tetap semangat karena menjadi imam sholat tidaklah ringan, yang dibutuhkan imam adalah tanggung jawab.

“Mungkin kalau saya, pengen sih jadi imam lagi, tapi juga harus dengan persiapan yang lebih bagus dari kemarin. Pengen belajar berceramah, dan ingin menjadi imam yang baik,” ucapnya.

Sementara itu, Pembina Tahfidz SMAMX Surabaya, Azmi Izuddin mengatakan anak-anak yang sudah mempunyai hafalan dan bacaan yang cukup, memang dijadwalkan ke masjid untuk latihan terjun ke masyarakat. Saat ini sudah ada 30 siswa yang tergabung dalam komunitasnya.

“Ini adalah permulaan yang baik untuk siswa-siswa yang menjadi imam di masjid. Mereka akan lebih mempersiapkan dengan matang baik bacaannya maupun hafalannya. Semoga menjadi proses yang baik untuk kedepannya,” terangnya.

Ditambahkannya, keberadaan komunitas Tahfidz DAI SMAMX merupakan inisiatif siswa sendiri yang deras untuk mengaplikasikan pengetahuan akan agama Islam kepada sesamanya.

“Akhirnya kami (sekolah) wadahi dengan komunitas ini, tujuannya agar anak-anak yang memiliki passion dakwah terfasilitasi dan terlatih publik speakingnya juga,” pungkas dia. [ina]

Tags: