Bina Prestasi, Surabaya Masih Libatkan SMA/SMK

Kepala Dindik Surabaya Ikhsan tengah mendiskusikan rencana kegiatan bina prestasi siswa yang juga akan diikuti oleh siswa SMA/SMK di Surabaya, Senin (17/10). [adit hananta utama]

Kepala Dindik Surabaya Ikhsan tengah mendiskusikan rencana kegiatan bina prestasi siswa yang juga akan diikuti oleh siswa SMA/SMK di Surabaya, Senin (17/10). [adit hananta utama]

Dindik Surabaya, Bhirawa
Pelimpahan wewenang mengelola pendidikan menengah dari kabupaten/kota ke provinsi tak menyurutkan niat Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya untuk tetap melakukan pembinaan prestasi. Tak terkecuali siswa SMA/SMK yang kini seharusnya telah menjadi tanggung jawab Dindik Jatim.
Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menuturkan, saat ini pihaknya telah merancang sejumlah kompetisi yang akan diikuti oleh siswa mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Salah satu program yang terdekat ialah lomba peneliti belia yang akan diikuti tim dari SMP dan SMA/SMK se-Surabaya yang akan digelar 26 Oktober mendatang. “Antusiasme anak-anak masih tinggi. Sekarang sudah lebih dari seribu siswa yang akan terlibat,” kata Ikhsan ditemui di kantor Dindik Surabaya, Senin (17/10).
Ikhsan merinci, antusiasme siswa dalam mengikuti program lomba peneliti belia juga dapat dilihat dari jumlah karya yang diusulkan. Di antaranya  bidang Science 45 usulan, Life Science 221 usulan, Lingkungan 179 usulan, Matematika 28 usulan dan Fisika 84 usulan.  “Tiap tahun ada peningkatan usulan karya. Dan tahun ini juga demikian,” tambah Ikhsan.
Di bidang lain, bina prestasi juga dilakukan Dindik Surabaya. Misalnya bidang lomba kesenian, keagamaan dan teknologi informasi.
Selain kompetisi, pembentukan organisasi pelajar yang diikuti oleh seluruh pengurus OSIS SMP dan SMA/SMK se-Surabaya tetap akan dilakukan pada 24 Oktober mendatang. “Tahun ini kita sedang menyiapkan pengurus Orpes generasi kelima,” kata dia.
Disinggung soal tanggung jawab mengelola pendidikan menengah yang telah dilimpahkan ke provinsi, Ikhsan tidak ingin berbicara banyak. Prinsipnya, melalui kegiatan ini dia berharap akan menjadikan para pelajar di Surabaya memiliki persatuan yang kuat. Dengan demikian, akan timbul partisipasi dan peran aktif pelajar dalam membangun dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan negaranya. “Ini ajang bagi para siswa untuk saling bertukar ide dan pemikirannya sesama pelajar,” tutur Ikhsan.
Sementara itu, anggota Orpes dari SMAN 5 Surabaya Aryo Seno Bagaskoro menjelaskan, program-program pelajar yang selama ini dilaksanakan di tingkat kota telah menjadi perhatiannya dan teman temannya saat UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah mulai ramai dibicarakan. Sebab, kegiatan kongres pelajar juga menjadi wadah bagi Orpes untuk diapresiasi.
” Kami harap progran konselor sebaya dan orpes bisa dijalankan siapaun yang nantinya memegang kewenangan. Karena masak bukannya lebih baik malah terjadi kemunduran,”lanjutnya. Iapun berupaya dengan Orpes lain agar pada 2017, berbagai program tersebut masih dilaksanakan di Surabaya. [tam]

Tags: