BPBD Jatim Sosialisasikan Penutupan RS Darurat Lapangan

Kalaksa BPBD Jatim, Budi Santosa memberi arahan dalam acara sosialasasikan Penutupan RS Darurat Lapangan di jawa timur , Kamis (30/6) di Hotel Aria Centra Surabaya. [Oky abdul sholeh]

BPBD Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim berhasil dalam penanganan maupun penanggulangan Covid-19 di Jatim. Atas pertimbangan menurunnya angka kasus Covid-19 di Jatim dan efisiensi anggaran, Pemprov Jatim secara resmi menutup Rumah Sakit Darurat Lapangan di Jatim.
Penutupan RS Darurat Lapangan ini disosialisasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Kamis (30/6) di Hotel Aria Centra Surabaya. Dihadiri diantaranya, Kalaksa BPBD Jatim, Budi Santosa, Sekretaris BPBD Jatim, Suharlina Kusumawardani, Kabid PK BPBD Jatim, Andhika N Sudigda dan Kabid KL BPBD Jatim, Sriyono.
Keumudian Kadinkes Jatim selaku Kepala Rumah Sakit Darurat Lapangan BPWS Bangkalan, Erwin Ashta Triyono dan Direktur RSSA Malang, Kohar Hari Santoso dan perwakilan dari TNI-Polri. “Berdasarkan SK Gubernur Jatim, kami sosialisasikan penutupan RS Darurat Lapangan yang ada di Jawa Timur,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Budi Santosa.
Dijelaskannya, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jatim Nomor 188/237/KPTS/013/2022 tanggal 4 April 2022, RS Lapangan Indrapura resmi ditutup. Dilanjutkan dengan penutupan RS Lapangan Joglo Dungus, Madiun; RS Lapangan Ijen Boulevard, Malang dan RS BPWS Bangkalan, Madura berdasarkan SK Gubernur Jatim Nomor 188/401/KPTS/013/2022 tanggal 15 Juni 2022.
Budi menambahkan, perkembangan Covid-19 saat ini terkendali. Meski berdasarkan data dari dokter yang menyatakan angka kasus Covid-19 terkendali, pihaknya pun tetap mengantisipasi. Yaitu dengan mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan menerapkan PHBS atau Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. “Kepada masyarakat kami imbau untuk tetap menjaga prokes. Intinya adalah perilaku hidup bersih dan sehat. Karena inilah indikasi new normal,” imbaunya.
Masih kata Budi, untuk mengantisipasi varian Omicron BA.4 dan BA.5, pihaknya sudah bekerjasama dengan RS Lapangan Tembak di Surabaya dan RSUD dr Soetomo. Koordinasi pun dilakukan juga kepada dokter-dokter yang ada.
Pihaknya mengaku lebih dari 22 bulan semua pihak bersinergi, mulai dari relawan, tenaga kesehatan, TNI-Polri, OPD, dunia usaha dan masyarakat. Dengan sinergitas dan kerjasama tersebut, Budi berharap melalui kegiatan ini tercapai sosialisasi bahwa RS Darurat Lapangan di Jatim resmi ditutup.
“Kami menyampaiakan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas kerjasama dalam penanganan Covid-19 di wilayah Jatim. Sesuai SK Gubernur Jatim, Rumah Sakit Darurat Lapangan di Jatim secera resmi ditutup,” pungkasnya.
Senada dengan Kalaksa, Kabid KL BPBD Jatim, Sriyono menambahkan, latar belakang penutupan RS Darurat Lapangan ini berdasarkan SK Gubernur Jatim. Serta pertimbangan biaya operasional yang tinggi dan efisiensi anggaran. “Kondisi di tiga RS Darurat Lapangan ini Alhamdulillah menurun. Sehingga sesuai SK Gubernur Jatim, maka RS Darurat Lapangan Jatim ditutup,” tandasnya. [bed.wwn]

Tags: