BTS Merah Putih Konsisten Bangun Jaringan hingga Pelosok Negeri

Perangkat VSAT-IP sebagai solusi layanan komunikasi dan informasi di daerah terpencil yang diinstalasi Telkomsel di Desa Kemurkek, Kec Distrik Aifat, Kab Maybrat, Provinsi Papua Barat.

Perangkat VSAT-IP sebagai solusi layanan komunikasi dan informasi di daerah terpencil yang diinstalasi Telkomsel di Desa Kemurkek, Kec Distrik Aifat, Kab Maybrat, Provinsi Papua Barat.

Surabaya, Bhirawa
Untuk mendukung pemerintah dalam memeratakan akses layanan telekomunikasi bagi masyarakat, Telkomsel berkomitmen untuk terus menggelar infrastruktur jaringan hingga ke pelosok termasuk di wilayah berpenduduk yang belum memperoleh akses telekomunikasi.
Bahkan dalam waktu dekat akan membangun 40 Base Transceiver Station (BTS) baru dalam Proyek Menembus Daerah Pedesaan, Industri Terpencil, serta Bahari atau yang secara lengkap disebut Proyek Merah Putih, di berbagai wilayah di Indonesia.
Menurut Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, Minggu (31/7) kemarin, secara akumulatif, proyek yang berjalan sejak tahun 2008 ini telah berhasil membangun sekitar 400 BTS. Kami yakin komunikasi merupakan alat yang paling efektif untuk mempersatukan Nusantara. Sejak awal beroperasi, kami memiliki visi untuk menyatukan Indonesia dengan layanan telekomunikasi agar masyarakat Indonesia bisa saling terhubung kapan pun dan di mana pun.
Ririek menambahkan, kami mendengarkan dan memperhatikan bahwa kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah untuk saling berkomunikasi menggunakan layanan telekomunikasi semakin tinggi. ”Untuk itu, melalui proyek Merah Putih kami berupaya melayani dan memberikan solusi supaya masyarakat di wilayah-wilayah yang belum terjangkau layanan telekomunikasi bisa menikmati layanan telekomunikasi dengan standar kualitas yang sama dengan wilayah lainnya di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Sementara 40 BTS Merah Putih yang akan digelar Telkomsel pada tahun ini tersebar di berbagai wilayah Indonesia, terutama Indonesia bagian timur diantaranya 4 BTS berlokasi di Sumatera, 5 BTS di Nusa Tenggara Barat (NTB), 12 BTS di Nusa Tenggara Timur (NTT), 3 BTS di Sulawesi, 6 BTS di Maluku dan 10 BTS di Papua.
“40 BTS baru ini diharapkan mampu melayani kebutuhan komunikasi sekitar 100 ribu warga masyarakat di kawasan itu yang sebelumnya kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi,” ujar Ririek.
Sedangkan sebagai negara kepulauan sepanjang seperdelapan bentangan dunia dengan luas 1,9 juta kilometer persegi, Indonesia secara geografis memiliki tantangan tersendiri. ”Untuk itu, seiring dengan upaya penggelaran jaringan yang umum dilakukan oleh operator seluler, Telkomsel juga terus melakukan inovasi dan integrasi teknologi dalam upaya menghadirkan solusi teknologi yang tepat untuk wilayah-wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi,” pungkasnya.
Adapun teknologi yang diimplementasikan Telkomsel dalam proyek Merah Putih adalah teknologi seluler, dengan rekayasa hasil karya anak bangsa dalam memanfaatkan teknologi antena Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol (VSAT-IP) berbasis satelit ditambah dengan teknologi power supply yang menggunakan solar panel system.
Teknologi berkonsep remote solution system pertama di Indonesia bahkan di dunia ini menjadi solusi layanan komunikasi dan informasi yang cocok untuk diterapkan di daerah terpencil dengan infrastruktur yang sangat terbatas dan kondisi geografis yang sangat ekstrim sekalipun, seperti pedesaan dan wilayah terluar Indonesia, termasuk wilayah laut. Dengan diimplementasikannya teknologi ini, pelanggan dapat menikmati layanan suara, SMS, dan data dengan kualitas yang memadai. [riq]

Tags: