Buka Lesehan Konseling di Taman Bungkul

Psikolog dari Untag Surabaya tengah melakukan konseling dengan salah seorang pengunjung Taman Bungkul, Surabaya. [adit hananta utama/bhirawa]

Psikolog dari Untag Surabaya tengah melakukan konseling dengan salah seorang pengunjung Taman Bungkul, Surabaya. [adit hananta utama/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Melakukan bimbingan konseling dengan seorang psikolog ternyata bisa dilakukan dimana saja. Bahkan di tempat nongkrong warga yang ramai sekalipun. Seperti yang dilakukan Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya dalam menyambut Hari Autis sedunia dengan membuka lesehan konseling di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (13/4).
Keberadaan lesehan konseling ini tentu menarik sejumlah masyarakat yang sedang berlalu-lalang di sekitarnya. Bahkan masyarakat pun tak sungkan-sungkan untuk mampir dan berdialog mengenai beragam persoalan pribadi yang kerap mengganggunya.
Misalnya saja Riko, pria asal Surabaya yang sedang jalan pagi ini sengaja mampir untuk berkonsultasi mengenai rasa percaya dirinya yang rendah. Karena rendahnya rasa percaya diri itu, kadang dia kerap terganggu dalam hal pekerjaannya.
“Percaya diri yang rendah bisa menghambat karir saya. Karena itu, mumpung ada psikolog yang mau membantu memberikan solusi, kenapa tidak. Apalagi secara cuma-cuma,” tutur dia.
Berkat sejumlah saran yang diberikan, Riko optimis rasa percaya diri yang dia keluhkan akan segera dapat teratasi dengan trik-trik yang diberikan psikolog.
Riko bukan satu-satunya, Arif, pria asal Gresik yang juga datang saat itu juga menyempatkan diri untuk mampir. Dia mengeluhkan hubungannya dengan sejumlah rekan kerja yang semakin tidak nyaman.
“Yah memang dalam pekerjaan itu penuh persaingan. Karena persaingan itulah, kadang hubungan teman bisa berubah memburuk,” kata dia.
Dia mengaku ingin mendapat sejumlah cara dari psikolog agar persaingan dalam pekerjaan tidak perlu mengorbankan hubungan pertemanan. Persoalan itu pun akhirnya terpecahkan. Dia mengaku selama persaingan itu sehat dan tidak curang, maka hubungan antar rekan sekantor tidak akan bermasalah.
“Disamping itu, kita juga perlu kegiatan di luar kantor agar hubungan pertemanan tetap terjaga,” katanya.
Ketua Pelaksana kegiatan ini, Haldoko Cipto sengaja membuat lesehan konseling ini agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati konseling. Sebab, selama ini biaya yang harus dikeluarkan untuk sekali konseling tidaklah sedikit. “Kami lebih memilih Taman Bungkul sebagai lokasinya karena di sinilah seluruh lapisan masyarakat berkumpul,” tutur dia.
Haldoko menuturkan, sejatinya konseling ini lebih diutamakan untuk pemberian layanan konsultasi kepada orang tua mengenai autis atau anak yang mempunyai kecenderungan autis. Sebab, tak banyak orang tua saat ini yang dapat memahami kebutuhan anak-anak berkebutuhan khusus. [tam]

Tags: