Bunda PAUD Apresiasi Pemkab Malang Naikkan Insentif Guru PAUD

Ketua Bunda PAUD Kabupaten Malang, Anis Zaidah Wahyuni (nomor dua dari kiri) memberikan susu dan makanan bergizi kepada anak di usia dini, di wilayah Kec Gondanglegi, Kab Malang, beberapa bulan lalu. [cahyono]

Kab Malang, Bhirawa
Rencana Pemkab Malang menaikan insentif kepada para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Malang pada tahun 2022 menjadi sebesar Rp2 juta, disambut baik Ketua Bunda PAUD Kabupaten Malang Anis Zaidah Wahyuni.
Menurut Anis Zaidah Wahyuni, yang juga istri dari Bupati Malang HM Sanusi, Senin (2/11), dalam mencerdaskan anak bangsa pemerintah telah mewujudkan komitmennya melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Semua element perlu dan wajib mendukung dalam menjamin penyediaan layanan PAUD berkualitas sejak lahir sampai usia 6 tahun.
“Ini merupakan upaya dalam membantu pertumbuhan jasmani dan rohani peserta didik, maka guru PAUD harus ada perhatian terkait kesejahteraannya,” ujarnya.
Sesuai aturan kenaikan insentif guru PAUD akan diberikan pada tahun 2022 mendatang. Karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun ini sudah disahkan. Sehingga penyediaan bantuan desa untuk pendidikan di tingkat PAUD akan diberikan tahun depan. Sementara, dunia pendidikan bergerak cepat dalam menghadapi perubahan. Sehingga anak usia dini harus sudah diberikan pendidikan di tingkat PAUD. Dan masyarakat harus berani berubah dan responsif dalam menyelesaikan kewajiaban dan tugasnya.
“Maka diharapkan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) juga turut mendukung dan membantu pendidikan PAUD. Selain itu, juga diharapkan agar Pemkab Malang mengeluarkan peraturan atau regulasi, agar desa bisa membantu pendidikan anak usia dini,” tegas Anis.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kabupaten Malang, yang juga istri Wakil Bupati Malang, H Didik Gatot Subroto, Hanik Dwi Martya, dirinya sangat mengapresiasi Pemkab Malang yang akan meningkatkan insentif Bunda PAUD. Karena mereka memiliki peran strategis dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) terutama anak usia dini. Selain itu, dalam tumbuh kembangnya anak adalah modal dalam mencerdaskan anak bangsa.
Di Kabupaten Malang kini terdapat 390 Bunda PAUD, sehingga mereka sudah menyusun program kerja dan melaksanakan seluruh program, menuju PAUD yang berkualitas di Kabupaten Malang. Targetnya Program PAUD bisa terintegrasi dalam Program Stunting. Karena kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak, hal ini disebabkan adanya kekurangan gizi kronis pada anak.
“Terutama jika terjadi dalam Seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu dari janin berada di kandungan hingga anak berusia dua tahun. Dan untuk menekan kasus stunting diupayakan melalui kelompok bermain dan PAUD,” terang Hanik, yang kini menjabat Kepala Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. [cyn]

Tags: