Bupati Bojonegoro Hadiri GNPDAS, Ajak Masyarakat Lestarikan Lingkungan

Bojonegoro,Bhirawa
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menghadiri serta memberikan sambutan dalam acara Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNP DAS) di Desa Glagahan Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Kemarin (27/2) berharap peran serta masyarakat dan semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan lingkungan.
Kegiatan tersebut yang dirangkai dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), diselenggarakan oleh Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), bekerjasama dengan Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, hadir pula Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto, Sekda Bojonegoro, Nurul Azizah, Kepala Bakorwil Bojonegoro, para asisten, perwakilan dari Kodim Bojonegoro, Perwakilan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala OPD terkait serta para tamu undangan.
Bupati Bojonegoro, Anna Muawanah mengatakan, bahwa dalam melestarikan daerah aliran sungai (DAS), maka sangat penting melibatkan anak-anak sejak dini.
“ Salah satu visi misi kami pemkab Bojonegro dalam kurun 5 tahun, target kami adalah tanam 500 ribu pohon, dan kemarin kami baru melakukan evaluasi berapa yang sudah kami tanam, kurang sedikit lagi selesai,” kata Bupati Anna Muawanah.
Menurutnya, sejak tahun 2018 juga sudah membangun area pembibitan di Desa Sukowati Kecamatan Kapas dan saat ini bibitnya sudah mencapai 50 ribu bibit pohon dan akan terus dikembangkan.
“ Itu bagian dari embrio untuk kita membuat bibit, sehingga bisa kita distribusikan ke sekolah-sekolah maupun daerah-daerah yang lain,”kata Bupati.
Hal tersebut merupakan salah salah upaya Pembkab Bojonegoro, untuk mengurangi suhu panas di Bojonegoro yang semakin hari semakin meningkat, karena adanya sumber minyak dan gas
Sementara, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bojonegoro, Purnomo Probo Nugroho SHut, menuturkan bahwa GNP DAS, pertama kali dicanangkan tahun 2018, yang merupakan sebuah gerakan yang diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama masyarakat.
“ Gerakan ini untuk meningkatkan kesadaran dalam memulihkan hutan dan lahan, untuk menyelamatkan sumber daya air, produktivitas lahan, perubahan iklim, dan mencegah terjadinya bencana hidrometrologi,” kata Purnomo.
Selanjutnya, Purnomo mengatakan bahwa GNP DAS merupakan pengembangan agenda tahunan sebagai Hari Menanaman Pohon Indonesia (HMPI), dengan perspektif yang lebih luas yaitu pemulihan daerah kritis yang dimulai dari hulu sungai, daerah aliran sungai.
“ Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, bahwa penangan daerah kritis harus ditangani dengan komprehensip dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman pembangunan dan teknis serta mengaktifkan semua element dan prtisipasi masyarakat,” pungkasnya. [bas]

Tags: