Bupati Jember Bareng Warga Glontor Waled Sungai Bedadung

Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST,IPU (helm putih tengah) bersama HIPPA, TNI dan Polri saat melakukan penggelontoran waled di Dam Saluran 1 sungai bedadung di Desa Curahmalang, Kec. Rambipuji Jember, Sabtu (26/3)

Pemkab Jember, Bhirawa
Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST. IPU bersama HIPPA, TNI, Polri serta masyarakat melakukan penggelontoran waled di Dam Saluran 1 sungai bedadung yang ada di Curahmalang Kec. Rambipuji. Kegiatan bersih-bersih endapan lumpur sungai bedadung ini dipimpin langsung oleh Bupati Hendy, Sabtu (26/3).

Bupati Jember Hendy Siswanto kepada media mengatakan, bahwa aliran sungai bedadung ini mengairi persawahan seluas 13 ribu hektar yang berada di 7 kecamatan.

“Artinya apa, sungai ini adalah kunci dari keberhasilan pertanian kita, kunci dari kemakmuran masyarakat Jember maka kita semua wajib merawat sungai ini. Ini merupakan salah satu upaya mempertahankan produktifitas padi kita, yang selama ini menjadi penyangga kebutuhan pangan nasional,” katanya.

Menurut Hendy, penggelontoran waled atau sedimentasi di aliran sungai bedadung ini, cukup lama tidak dilakukan, sehingga terjadi pendangkalan secar terus menerus.

“Sudah 4 tahun lebih, sungai bedadung ini tidak pernah dilakukan penggelontoran waled, sehingga sedimentasinya bertambah tebal yang menyebabkan pendangkalan,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Bupati Hendy berharap perawatan aliran sungai bedadung ini hendaknya dilakukan secara berkala. Sehingga aliran sungai ini bisa berjalan normal.

“Minimal dilakukan penggelontoran waled ini dilakukan setahun 3 kali. Ini sangat laur biasa, jika penggelontoran ini dilakukan secara bersama-sama semuanya akan terselesaikan. Karena pemeliharaan ini membutuhkan biaya yang sangat luar biasa, Jember akan berhasil jika dilakukan secara bersama-sama dan gotong royong,” tandasnya pula.

Diakui oleh Hendy, bahwa kondisi sungai di Jember cukup mengkhawatirkan. Hampir semua sungai di Jember kedalamannya tidak lebih dari satu meter. Ini disebabkan tebalnya sedimentasi dan lamanya tidak dilakukan penggelontoran.

“Ini sangat rawan sekali, karena jika terjadi hujan akan terjadi luapan. Erosi di lereng gunung Argopuro disaat musim hujan, yang menyebabkan sungai mengalami pendangkalan. Hal ini harus diatasi secata koprehensip, minimal ada dam tangkap yang harus dibangun di sekitar kaki gunung argopuro,” katanya pula.

Dikesempatan itu, Bupati Hendy juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat kebersihan sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Ayo kita bijak mengelola sampah rumah tangga kita, sampah itu bisa didaur ulang jadi menghasilkan, silakan ke TPA Pakusari di sana ada budidaya maggot dimana bahan bakunya adalah sampah organik, ada juga produk hasil daur ulang sampah di sana, Anda bisa belajar bagaimana mendaur ulang sampah juga,” ajaknya. [efi.dre]

Tags: