Bupati Jombang Launching Klinik Pertanian BPP Mojowarno

Bupati Mundjidah Wahab saat Launching Klinik Pertanian di BPP Mojowarno, Jombang menandai turun tanam Masa Tanam 2021/2022.

Jombang, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang melaksanakan kegiatan menandai turun tanam Masa Tanam 2021/2022 dengan melaunching Klinik Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Desa Karanglo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Kamis (16/12) yang dibuka oleh Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab.

Acara ini juga dihadiri juga oleh Wakil Bupati Jombang, Sumrambah, Dandim 0814 Jombang, Letkol Inf Muhammad Hanafi, Kapolres Jombang,.AKBP Muhammad Nurhidayat, Dansatradar 222, Letkol Lek Yudi Amrizal, Ketua Komisi B DPRD Jombang, Kepala OPD terkait lingkup Pemkab Jombang, para Pimpinan Lembaga Mitra Pemkab Jombang, baik dari perguruan tinggi maupun dari balai penelitian, serta Ketua Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

Acara diawali dengan launching Klinik Pertanian dan dilanjutkan peninjauan sarana prasarana layanan klinik pertanian oleh Bupati bersama Forkopimda Jombang.

Bupati Mundjidah Wahab bersama Forkopimda Jombang serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang juga berdialog melalui zoom meeting dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur yang turut menyaksikan kegiatan tersebut melalui virtual.

Bupati Jombang selanjutnya juga menyaksikan pemanfaatan drone untuk pertanian serta melihat proses menanam padi dengan pemanfaatan teknologi mesin.

Launching Klinik Pertanian dan Turun Tanam Masa Tanam 2021/2022 juga ditandai dengan menyerahkan santunan anak yatim, penyerahan simbolis bibit padi serta pupuk organik cair serta penyerahan sertifikat pemenang Lomba Poktan, penyerahan bantuan Sarpras ke Kelompok Tani Milenial, penyerahan sertifikat organik, penyerahan bantuan Alsintan, serta penyerahan polis asuransi pertanian.

Pada momentum tersebut juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Kampus UNWAHA, UNDAR-STIE Dewantara, UNIPDU, dengan Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi Umbian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jatim; Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika- Malang.

Bupati Mundjidah Wahab mengatakan, Kabupaten Jombang 60 persen lebih penduduknya menggantungkan hidupnya pada usaha bidang pertanian. Namun, masyarakat terutama generasi muda sudah tidak minat lagi terjun dalam dunia pertanian.

Hal ini tentu berpengaruh pada percepatan pembangunan pertanian di Kabupaten Jombang. Dan ini menjadi tantangan Pemkab Jombang untuk dapat membangkitkan keinginan anak muda bertani.

“Yang perlu kita pahami adalah, pertanian tidak hanya proses menjalankan budidaya di lahan. Namun lebih pada konteks agribisnis secara utuh yang meliputi penyiapan sarana prasarana, budidaya dan pengolahan hasil serta pemasaran produk pertanian,” kata Bupati Mundjidah Wahab.

“Pembinaan yang optimal akan mendorong terus berkembangnya sektor industri pengolahan hasil pertanian (agroindustri) di Kabupaten Jombang. Pembangunan pertanian akan bisa berjalan dengan baik jika sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan pertanian bisa mendukung program pembangunan pertanian dengan baik,” imbuhnya.

Bupati Mundjidah Wahab memberikan apresiasi kepada Dinas Pertanian Kabupaten Jombang yang telah mampu bersinergi dengan OPD terkait baik pusat maupun daerah dan perguruan tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik untuk petani Jombang melalui layanan Klinik Pertanian.

“Dengan terobosan ini, kita harapkan masyarakat akan memperoleh layanan pertanian lebih baik lagi ke depannya. Upaya peningkatan kapasitas SDM pertanian juga terus kita tingkatkan agar petugas pertanian maupun petani memiliki kemampuan untuk berinovasi memecahkan permasalahan, efisiensi usaha tani dan membangun jejaring usaha oleh seluruh petani di Jombang. Dengan demikian petani jombang akan bisa memiliki daya saing yang kuat dan mampu memperjuangkan kesejahteraannya,” papar Bupati Jombang.

Bupati Mundjidah Wahab berharap, pengembangan klinik pertanian yang digagas oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang akan menjadi pengungkit pembangunan pertanian di Kabupaten Jombang untuk lebih baik lagi.

“Menjadi tempat konsultasi bagi persoalan pertanian. Ke depan, fasilitasi sarana dan prasarana pembangunan pertanian akan terus dioptimalkan untuk menunjang berlangsungnya pembangunan pertanian menjadi lebih baik lagi,” tandasnya.

“Melalui kegiatan turun tanam ini saya harapkan lembaga petani, lembaga penyuluhan dan OPD terkait bekerja lebih baik lagi dalam menjalankan tugas dengan baik guna meningkatkan kesejahteraan petani Jombang,” tandasnya lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Muchamad Rony menyampaikan, pihaknya saat ini sudah mampu menjalankan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.

Ia menambahkan, penyuluhan di kelompok tani, Gapoktan, di BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) serta di dinas terkait telah dilaksanakan dengan baik.

“Ini adalah bentuk komitmen dan perhatian Pemerintah Kabupaten Jombang dalam pembangunan pertanian sebagai prioritasnya. Selain itu, penyuluh maupun stakeholders pertanian lain, saat ini telah menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kabupaten Jombang untuk terus berkarya dan berjuang mengikhtiarkan kesejahteraan petani,” terangnya.

Dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, Kegiatan MoU yang dilaksanakan ini merupakan sebagai tindak lanjut dari MoU Pemerintah Kabupaten Jombang di awal tahun lalu.

“Capaian beras di Kabupaten Jombang tahun 2020 sebanyak 291.490 ton, kini di tahun 2021 meningkat menjadi 294.415 ton. Jombang juga mengalami surplus sebanyak 131.913 ton. Kami berkomitmen membangun pertanian secara sinergi bersama seluruh stakeholder, KTNA, HKTI guna meningkatkan kesejahteraan petani di Jombang,” tutupnya.(rif)

Tags: