Bupati Maryoto segera Laporkan Tanah Gerak Tanggunggunung ke Badan Geologi

Bupati Maryoto Birowo melihat lantai rumah warga yang retak akibat tanah gerak di Kecamatan Tanggunggunung, Kamis (13/10).

Tulungagung, Bhirawa.
Bencana tanah gerak di Kecamatan Tanggunggunung yang membuat 11 kepala keluarga (KK) di Dusun Kalitalun Desa Tanggunggunung bakal dilaporkan ke Badan Geologi Kementerian ESDM RI oleh Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo. Diharapkan dengan laporan tersebut, Pemkab Tulungagung dapat mengambil langkah penanganan selanjutnya.

“Nanti kita laporkan ke Badan Geologi. Bagaimana langkah selanjutnya,” ujar Bupati Maryoto Birowo sebelum kemudian bersama Forkopimda Tulungagung melakukan peninjauan ke lokasi bencana tanah gerak itu, Kamis (13/10).

Menurut dia, saat ini Pemkab Tulungagung sudah melakukan penanganan awal terkait bencana tanah gerak. Termasuk pada 11 kepala keluarga yang mengungsi ke Kantor Kecamatan Tanggunggunung.

“Semalam kami sudah turunkan BPBD dan Dinas Sosial. Mereka semua sudah melakukan bantuan pada warga terdampak,” paparnya.

Bupati Maryoto Birowo menyebut saat ini belum bisa memutuskan apakah 11 KK yang mengungsi ke kantor kecamatan karena rumahnya retak akibat tanah gerak akan dilakukan relokasi atau tidak. “Tetapi terkait relokasi pernah dilakukan saat kejadian serupa di Kecamatan Rejotangan beberapa waktu lalu,” tandasnya.

Mantan Sekda Tulungagung ini pun belum bisa memastikan sampai kapan warga yang mengungsi bertahan di Kantor Kecamatan Tanggunggunung. Apalagi saat ini cuaca tidak menentu.

“Tetapi yang jelas pemerintahan di kecamatan sudah bergerak. Ada babinsa dan babinkantibmas serta Forkopimca dalam membantu warga terdampak,” paparnya lagi.

Sementara itu, terkait bencana banjir dan tanah longsor di wilayah selatan Tulungagung lainnya, Bupati Maryoto Birowo mengatakan sedikitnya ada delapan titik yang terdampak. Akibat bencana alam tersebut sejumlah rumah warga dan fasilitas infrastruktur mengalami kerusakan.

“Yang rusak kami data. Untuk jangka pendek warga yang rumahnya rusak diberi material. Juga karung-karung pasir disediakan untuk antisipasi tanggul jebol,” ucapnya.

Selanjutnya ia kembali menyatakan agar Tulungagung dapat ditetapkan sebagai daerah kegawat daruratan bencana alam. Dengan ditetapkan sebagai daerah bencana, Tulungagung akan mendapat bantuan dari Pemprov Jatim dan kementerian (pemerintah pusat). (wed.hel)

Tags: