Bupati Mojokerto: Atasi Banjir Dawar Blandong Harus Libatkan Tiga Kabupaten

Bupati sedang melihat langsung kondisi warga Dawarblandong yang mengungsi di tempat lebih tinggi dengan membawa perangkat tidur seadanya.

Pemkab Mojokerto, Bhirawa
Sungai Lamong yang menjadi penyebab utama banjir tahunan di Desa Pulorejo dan Desa Talunblandong Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto menyebabkan ratusan hektar Sawah dan rumah tergenang air dan lumpur.

Hal ini disebabkan sungai Lamong keberadaannya melintasi tiga wilayah perbatasan Kabupaten yakni, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Lamongan, sudah tidak sanggup lagi tanggulnya menampung derasnya air hujan yang mengalir. Sehingga beberapa kali jebol.

Untuk mengatasi banjir tahunan ini perlu koordinasi dengan 3 Pemda tersebut. Yaitu Pemda Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Lamongan dan juga Balai Besar Wilayah Sungai Provinsi Jatim.

Ini diungkapkan oleh Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat meninjau 39 rumah warga Dusun Klanting Desa Pulorejo dan Dusun Talunbrak Desa Talunblandong Kecamatan Dawarblandong, terdampak genangan banjir akibat luapan Sungai Lamong. Sabtu 13/3/21.

Lebih lanjut Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Pj. Sekdakab Didik Chusnul Yakin dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) M. Zaini, langsung meninjau kondisi dua lokasi tersebut menambahkan, untuk memastikan keselamatan warga dan kecukupan logisti

Bupati sedang menggandeng mbah siti untuk diajak ke tempat lebih aman setelah diketahui rumahnya tergenang air dan becek.

“Hari ini kita turun langsung untuk memastikan kondisi warga yang terdampak. Penanganan segera kita laksanakan sesuai koordinasi dan pemetaan. Akan disikapi juga dengan tanggul sementara oleh PUPR. Nanti ada beberapa rumah warga terdampak yang dibedah program rutilahu dibantu dari TNI (kegiatan TMMD).

Sedangkan Koordinasi lebih dalam, akan dilakukan bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Pemda sekitar yang berbatasan diantaranya Gresik dan Lamongan. Hal ini mengingat Kecamatan Dawarblandong secara geografis, berbatasan dengan daerah lain seperti Gresik dan Lamongan.

“Kita juga akan koordinasi dengan BBWS. Karena ini lokasinya berbatasan dengan daerah lain, jadi perlu komunikasi dengan Pemda terkait seperti Lamongan dan Gresik. Sebab ada yang masuk dalam peta wilayah-wilayah itu,” jelas bupati.

Joko Soepangkat Kabid Kedaruratan BPBD di lapangan menuturkan, penanganan banjir akan dilaksanakan dengan membuat tanggul serta normalisasi sungai. “Normalisasi nanti rencananya dikerjakan mulai April dengan menggunakan APBD,” kata Joko. [min.adv]

Tags: