Bupati Mojokerto Beri Instruksi Pengamanan One Gate System

Tampak dalam foto bupati bersama Kapolres saat melakukan pengecekan penyekatan jalan di trowulan.

Tiga Dusun Terkonfirmadi Covid-19 Di Kecamatan Trowulan
Mojokerto. Bhirawa
Dampak dari tiga dusun dari lima dusun yang ada di Desa Watesumpak Kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto, 17 warganya terkonfirmasi covid-19, bahkan ada yang meninggal mendadak. Kini Pemerintah Kabupaten Mojokerto menerapkan pengamanan One Gate System.

Ke tiga Dusun tersebut masing masing Dusun watesumpak. Dusun Blendren dan Dusun Jatisumber. Dalam kondisi memprihatinkan, karena jum lah warga yang terpapar berjumlah 17 orang. 5 diantaranya meninggal dunia.

Kondisi ini dilaporkan Camat Trowulan. Try Raharjo Murdiannto, Selasa (6/7) saat bupati Mojokerto beserta Forkopimda melalukan pengecekan kepada ruang isolasi di Desa tersebut.

“Kami laporkan ada tiga dusun (positif Covid-19) yakni Watesumpak, Blendren dan Jatisumber. Sampai dengan saat ini sudah ada 17 yang terkonfirmasi. Lima di antaranya meninggal dunia. Musibah hampir setiap hari. Tidak sakit tidak apa, tiba-tiba meninggal dunia,” beber Camat Trowulan.

Saat ini warga minta diberikan pelatihan tata cara pemulasaraan jenazah, yang diragukan terpapar virus. Pengamanan terus dilakukan dengan one gate system. Jadi, hanya ada satu pintu akses keluar masuk demi keamanan.

Sementara itu, bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menginstruksikan agar warga Watesumpak untuk terus berhati-hati, dan membekali diri dengan patuh protokol kesehatan 5 M. Kewaspadaan ini menjadi makin tinggi, mengingat nakes dan bed occupancy rate (BOR) Kabuaten Mojokerto sudah terbatas saat ini.

“Tolong jangan kumpul-kumpul, makan minum bersama di acara hajatan, merokok di tempat umum, dll. Selama kita mengabaikan dan meremehkan prokes, inilah yang terjadi (kasus naik). Nakes kita sudah terbatas, rumah sakit juga demikian, semuanya sudah kerja melebihi kapasitas. Tolong kerjasamanya. Saat ini yang bisa menolong kita adalah diri sendiri masing-masing,” tegas bupati.

Pantauan di lapangan Sebelum mengevaluasi update Covid-19 Desa Watesumpak, Bupati Ikfina bersama Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander dan Kajari Kabupaten Mojokerto Gaos Wicaksono, turun langsung memeriksa kendaraan roda dua maupun roda empat bernopol luar daerah yang memasuki wilayah Kabupaten Mojokerto. Pemeriksaan dilakukan di pos penyekatan wilayah Pusat Perkulakan Sepatu (PPS) Trowulan.

Pemeriksaan meliputi identitas diri, surat keterangan bebas Covid-19, bukti telah divaksin, hingga urgensi atau kepentingan tujuan perjalanan. Secara tegas, warga yang tidak dapat menunjukkan data-data tersebut, diminta untuk langsung putar balik.

Mereka yang melintas harus sudah vaksin, punya keterangan hasil test covid minimal sehari sebelum perjalanan, dan ada urgensi dalam tujuan. Bagi yang tidak bisa menunjukkan, kita arahkan untuk pulang saja.

“Karena banyak juga yang dari luar daerah seperti Jombang, Kediri dan Nganjuk. Sudah ada sekitar 50 kendaraan. Kami berusaha menekan agar mobilitas warga di PPKM darurat bisa diminimalkan, sebelum kita mampu mencapai vaksinasi paling tidak 70%,” terang bupati.

Kapolres Mojokerto pada keteranganya mengatakan bahwa pengetatan dan penyekatan ini, akan terus dilakukan demi membatasi mobilitas warga. Aturan tegas terus diterapkan, demi menegakkan aturan PPKM darurat.

“Ini hari ke empat PPKM darurat, kita cek pos-pos penyekatan di tiga titik yakni Trawas, Trowulan dan Ngoro. Ada kegiatan teatrikal di tiap pos, seperti juga hari ini juga kita punya karakter pocong dan keranda mayat, untuk simbol warning bahaya Covid-19 yang dapat mengancam keselamatan nyawa,” kata Kapolres Mojokerto.(min)

Tags: