Bupati Yuhronur Efendi Ingin Jadi Pembina Seluruh Parpol di Lamongan

Foto : Emil Dardak saat berkunjung ke Lamongan didampingi Bupati Yuhronur Efendi. [Alimun Hakim/Bhirawa[

Lamongan, Bhirawa
Pola komunikasi elit politik di Jawa Timur sedang dalam pergerakan. Itu terlihat dari peristiwa pelantikan Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jawa Timur.
Menarinya dalam perpolitikan Jatim ini juga dikabarkan sejumlah kepala daerah yang ada di Jatim masuk dalam jajaran pengurus partai berlambang mercy tersebut.
Tak hanya nama kepala daerah, juga ada nama putra Gubernur Jatim Khofifah dan anak Ketua DPD RI La Nyalla Mattaliti. Salah satu nama Kepala Daerah yang mencuat ke publik adalah Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.
Namun, dirinya telah angkat bicara terkait namanya yang masuk ke dalam kepengurusan Demokrat Jatim periode 2022-2027. Yuhronur menyebut bahwa dirinya tidak ikut dilantik. Dia mengaku sebagai pembina dari semua partai politik (parpol) di Lamongan.
“Kemarin (Jumat) itu saya hadir sebagai Bupati, yang salah satunya diberangkatkan dari Partai Demokrat. Saat itu saya juga tidak ikut dilantik,” tegas Yuhronur, Minggu (24/4).
Yuhronur akan mengomunikasikannya kembali terkait statusnya yang masuk dalam jajaran pengurus Jatim. Diakuinya dirinya tak tahu menahu dan tiba-tiba namanya masuk ke dalam struktur kepengurusan.
“Soal status (pengurus Demokrat Jatim) itu nanti akan kami komunikasikan, karena sebenarnya saya tidak ikut dilantik pada saat itu,” terangnya.
Ke depan, lanjutnya, Yuhronur mempunyai keinginan untuk menjadi pembina semua partai politik yang ada di Lamongan. “Ke depan, saya tegaskan saya ingin menjadi pembina partai politik di Lamongan, sebagai bapaknya partai-partai politik di Lamongan,” tandasnya.
Atas statemen Bupati Yuhronur, Pengamat politik dari Akademisi Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Institut Sunan Drajat Sa’diyin, S.IP.MS,i membeberkan beberapa statement berdasarkan analisanya.
Menurut hemat saya, dalam penjelasan Sa’ diyin, Pak Yes (panggilan akrab Bupati Lamongan,Red) sebagai seorang bupati sangat memerlukan dukungan dari partai politik, oleh sebab itu beliau bermain di dua kaki.
Kaki pertama beliau ingin punya mesin partai, itu dibuktikan dengan kehadiran dan tetap membiarkanya kepengurusanya di partai demokrat. Kaki kedua, dengan statemen yang pingin menjadi pembina semua partai di Lamongan itu mengisyaratkan ada tiga kemungkinan.
Pertama, Sa’diyin menyebut beliau ingin menempatkan dirinya sebagai bupati yang harus melindungi seluruh elemen masyarakat baik organisasi kemasyarakatan maupun organisasi politik yang ada di wilayah hukumnya.
Kedua beliau ingin memuluskan setiap agenda pemerintahanya dan yg ke tiga beliau juga ingin memuluskan agenda pilkada berikutnya dengan cara menjaga hubungan baik dengan semua partai politik,” pungkasnya. [aha.dre]

Tags: