Cegah Covid-19 di Kabupaten Madiun, Libatkan Pocong, Kuntilanak dan Buto Ijo

Kampanyekan tetap patuh dan taat terhadap protokol kesehatan (prokes) untuk menekan penyebaran virus covid-19 di Kabupaten Madiun, Polres Madiun, Minggu (23/5) mengadakan teatrikal beberapa orang yang mengenakan topeng raksasa atau buto ijo, juga tampil menyeramkan, Wakapolres Madiun Kompol Ki Ide Bagus Tri dan Kasat Lantas Polres Madiun, AKP Ari Bayu Aji (tengah) foto bersama. [sudarno/bhirawa]

Kabupaten Madiun, Bhirawa
Dalam mengkampanyekan tetap patuh dan taat terhadap protokol kesehatan (prokes) untuk menekan penyebaran virus covid-19 di Kabupaten Madiun, Polres Madiun, Minggu (23/5) mengadakan teatrikal beberapa orang yang mengenakan topeng raksasa atau buto ijo, juga tampil menyeramkan.

Buto ijo ini mengenakan kostun warna hitam serta pada bagian dadanya bertuliskan Covid-19. Aksi buto ijo pada siang hari itu, merupakan teatrikal bagaikan hama pagebluk atau virus yang menyerang siapapun yang abai terhadap protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang berlaku di Indonesia.

Sedang pocong dan kuntilanak, mengambarkan hantu korban virus corona yang mematikan itu, akibat abai tehadap Prokes Covid-19. Melihat teatrikal itu, masyarakat Kabupaten Madiun maupun para pengguna Jalan Raya Madiun-Surabaya baik dari dalam kota maupun luar Madiun semestinya selalu sadar pentingnya disiplin serta tidak abai terhadap Prokes Covid-19.

Kegiatan sosialisasi, edukasi pentingnya Prokes Covid-19 dan pembagian masker kepada masyarakat, digagas Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Madiun bekerjasama dengan petugas TNI serta instansi terkait.

Jalur Madiun-Surabaya disekitar Taman Asti itu mendadak menyempit setelah puluhan kendaraan roda dua, roda tiga dan roda empat ditepi”-kan petugas gabungan Polri, TNI, Dinas terkait, Pocong, Kuntilanak serta Buto ijo. Sebab, para pengendara ini selain tidak memakai masker/tak semestinya juga banyak kendaraan yang masuk dari luar Kabupaten Madiun.

Dalam gerakan “ayo pakai masker”, sesekali si “pocong dan kuntilanak” menunjukkan aksinya yaitu memanggul keranda berisi patung yang dibalut sehelai kain putih serta dibentuk pocongan bagaikan seorang jenazah.

Di sisi lain, sejumlah personel polisi wanita (Polwan) Polres Madiun juga siap siaga di tepi jalur sembari membawa banner himbauan akan pentingnya disiplin Prokes Covid-19 yakni 5M (Mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, Memakai Masker, Menjaga jarak, Membatasi mobilitas dan Menjauhi kerumunan).

Selain mengkampanyekan pencegahan Covid-19 dengan disiplin Prokes, Polres Madiun juga menggelar patroli Swab Antigen Keliling di wilayah hukumnya.

Saat puluhan kendaraan berplat luar daerah maupun dalam wilayah Kabupaten Madiun berhasil dihentikan, sebanyak 25 orang berkenan dilakukan pemeriksaan swab antigen melalui tim medis yang disiapkan Polres Madiun. Total dari 25 orang tersebut, terbanyak menjalani swab antigen yakni dari luar Kabupaten Madiun seperti dari Nganjuk, Jombang, Kediri, Ngawi, Ponorogo dan Pacitan.

Dalam kesempatan itu, Wakapolres Madiun Kompol Ki Ide Bagus Tri yang didampingi Kasat Lantas Polrers Madiun, AKP Ari Bayu Aji menyatakan, kegiatan yang dilaksanakan jajarannya digelar secara serentak di Jawa Timur. Melakukan teatrikal dengan maksud tujuan untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, bahwa Covid-19 khususnya di Kabupaten Madiun kasus aktifnya masih tinggi.

“Kami harapkan kepada masyarakat dengan adanya teatrikan ini untuk selalu waspada, dan tetap mematuhi Prokes Cavid-19 yaitu 5M. Teatrikal dengan pocong dan sebagainya ini, karena memang kasus meninggal dunia akibat Covid-19 masih ada. Bahkan hampir setiap hari, ada warga yang meninggal dunia karena Covid-19,” kata Wakapolres Madiun kepada wartawan

Dijelaskan pula, disamping kegiatan teatrikal, juga dilaksanakan kegiatan swab antigen keliling. Polres Madiun telah menggandeng Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun. “Jadi saat ini apabila masyarakat melaksanakan kegiatan luar baik keluar daerah Madiun ataupun keluar Provinsi, maka wajib membawa surat keterangan hasil rapid test atau swab antigen,” jelasnya.

Menurut dia, masyarakat saat melaksanakan tes pemeriksaan, hasilnya akan ketahuan langsung apakah negatif atau postif ? Setelah itu, surat keterangan yang didapat dari petugas medis swab antigen keliling dengan hasil negatif bisa dibawa saat bepergian. “Swab antigen keliling dilakukan seminggu tiga kali. Sedangkan lokasinya adalah tempat-tempat keramaian masyarakat. Selain itu digelar juga di tempat-tempat wisata, serta pos penyekatan,” tandasnya.

Kompol Ki Ide Bagus Tri menjelaskan dari jumlah 25 orang yang menjalani pemeriksaan swab antigen keliling, tidak didapat adanya hasil positif. “Untuk kali ini, belum ada yang positif. Jadi hasil swab antigen keliling, dari 25 orang ini negatif semua,”kata Wakapolres Madiun seraya menambahkan, dalam hal ini, sebelumnya jajaran Polres Madiun juga melaksanakan kegiatan yang sama di wilayah Kabupaten Madiun selatan yakni di depan Pasar Pagotan atau Jalan Raya Madiun-Ponorogo. [dar]

Tags: