Dampingi Pengembangan Kelompok Usaha Nasiyah, Ini yang Dilakukan Tim Abdimas Umsida

Tim Abdimas Umsida saat melakukan pertemuan tatap muka dalam pendampingan kelopok usaha Nasiyah.

Sidoarjo, Bhirawa.
Aksi pengabdian masyarakat (Abdimas) terus digalakkan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dengan menerjunkan tim pendampingan masyarakat. Salah satunya yang dilakukan tim abdimas Umsida kepada Kelompok Usaha Nasyiah di Sidoarjo.

Pendampingan ini dilakukan untuk mendorong pengembangan yang telah dijalankan sejumlah pelaku usaha Nasiyah. Baik dari penguatan branding, pengemasan produk, pemasaran hingga pengelolaan catatan keuangan. “Selama kurang lebih tiga bulan terakhir kita optimalkan pendampingan kepada kelompok usaha Nasiyah Sidoarjo secara daring dan luring,” tutur Nur Ravita Hanun, salah satu tim abdimas Umsida, Sabtu (9/10).

Awal pendampingan, lanjut Hanun, dilakukan pada sekitar akhir bulan Agustus dengan melaksanakan pelatihan secara daring. Berikutnya, pada September dilakukan pendampingan secara langsung dengan menyasar sepuluh pelaku usaha. Hanun melakukan pengabdian ini dibantu dua anggota tim lainnya yakni, Hadiah Fitriyah dan Muhammad Yani serta empat mahasiswa Umsida.

“Pelaku usaha pada kelompok Nasyiah ini sudah cukup banyak yang jalan. Namun, masih harus dikembangkan lagi khususnya dalam membuat kemasan yang menarik, pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas pasar luas serta pencatatan keuangan usaha,” ujar Hanun yang merupakan dosen akuntansi Umsida ini.

Sebelum melakukan pendampingan, Hanun melakukan seleksi anggota terkait branding, digital marketing, dan laporan keuangan. Bersama pengurus Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Sidoarjo, pihaknya memilih sepuluh usaha yang butuh untuk didampingi. “Berbagai macam produk yang menjadi bagian dari pendampingan ini. Seperti susu kurma, bumbu pecel, minuman herbal, sinom, usaha catering rumahan dan lainnya,” ujar dia.

Sebelum pelatihan dilakukan, Hanun mengaku tim melakukan pemetaan masalah dari masing-masing pelaku usaha. Mereka diminta memaparkan detail dan keunggulan produk masing-masing serta perkembangan usaha yang dikelola. Setelah mengetahui problemnya, pelaku usaha diajak untuk lebih memahami tentang strategi branding produk yang lebih berkualitas.

“Dalam membranding produk banyak aspek yang harus diperhatikan. Misalnya dari sisi kemasan, pembuatan logo yang jelas dengan desain unik akan mudah dikenali dan diingat. Kemudian ukuran kemasan yang seimbang dengan isi agar tidak terlalu banyak ruang kosong,” jelas Hanun.

Selain penampilan produk, kualitas juga harus teruji. Karena itu untuk produk makanan dan minuman, memberi contoh ke orang lain untuk dicicipi juga penting. Karena secara tidak langsung proses branding itu sudah berjalan.

“Memberi contoh produk kita itu bagian dari promosi. Termasuk saat ini banyak aksi Jumat berkah yang bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan promosi produk, meski mungkin awalnya dengan niat bersedekah,” ujar Hanun.

Tim Abdimas UMSIDA juga memberikan trik pengambilan foto produk menggunakanl smartphone. Ini diperlukan untuk katalog produk yang menarik pembeli baik melalui media sosial maupun marketplace.Di akhir, Tim Abdimas Umsida itu juga memberikan tips mengelola keuangan dengan sistematis dan memudahkan untuk pemula.

“Untuk memudahkan para pelaku UMKM yang masih awam akuntansi dalam melakukan pencatatan keuangan, kita dapat melakukan pencatatan keuangan melalui aplikasi akuntansi UKM. Aplikasi UKM yang dibuat oleh dosen umsida ini telah diunduh & digunakan lebih dari 10.000 kelompok UMKM , di aplikasi ini, kita dapat mengetahui dengan cepat laba-rugi usaha, laporan posisi keuangan,dan aplikasi ini free ,” pungkasnya.(tam)

Tags: