Dewan Jatim Segera Tagih Tunggakan Mobdin

Renville Antonio

Renville Antonio

DPRD Jatim, Bhirawa
Seretnya pendpatan ke PAD Pemprov  Jatim  membuat  Komisi C DPRD Jatim harus memutar otak agar anggaran untuk kebutuhan  pembangunan di Jatim tidak terganggu. Salah satunya dengan menagih hutang tunggakan mobil dinas di kab/kota di Jatim.
Wakil  Ketua Komisi C DPRD Jatim Renville Antonio mengatakan  ada banyak  potensi yang selama ini tidak tereksplore. Karenanya untuk akhir tahun ini harus dimaksimalkan.
“Dari hasil hearing dengan  teman teman SKPD terkait,  kita melihat di beberapa sisi ada peningkatan. Dan lebih banyak dibidang yang punya potensi bisa dinaikkan pendapatannya. Misalnya dinas tenaga kerja,  Badiklat dan Dinas Koperasi UMKM.  Meski harus kita akui ada dinas yang pendapatannya turun  yaitu di Dinas Perhubungan,” ungkap Renville, Minggu (2/8).
Renville menjelaskan potensi pendapatan yang turun tapi merupakan indikasi yang baik di  Dinas Perhubungan, karena  selama ini memang pendapatannya tinggi, disebabkan jumlah pelanggaran atas kelebihan muatan cukup tinggi. Sehingga jumlah denda yang masuk ke PAD juga tinggi.  Namun saat ini pendapatan dari denda tersebut mengalami penurunan  karena jumlah pelanggarannya juga turun.
“Artinya ini kan bagus, dimana ada kesadaran dari masyarakat untuk  tertib, sehingga Jalan yang ada menjadi  tidak  sering rusak. Tentu ini bisa dimaklumi kalau itu turun,” kata politisi asal Partai Demokrat Jatim.
Sementara itu,  untuk Rumah Sakit (RS)  walaupun BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) tapi juga minta dinaikkan, semula Rp750 miliar sekarang naik Rp850 miliar sampai Rp900 miliar. Sebab dari evalusi  Komisi C dengan RSUD Dr Soetomo pendapatannya tinggi dari target Rp650 miliar ternyata yang terealisasi Rp900 miliar. RS  Syaiful Anwar  Malang juga naik sekitar Rp100 miliar.
“Namun ternyata  ada maslah yang juga perlu mendapat penanganan, yaitu jumlah piutang di RSUD Syaiful Anwar  juga cukup tinggi,  mencapai Rp 80 miliar. Itu dari berbagai kabupaten kota.  Karena  Jika nanti penagihan melalui BPJT dan segala macam dilakukan,  maka dipastikan PAD Jatim akan naik. Selain, Komisi C akan meminta data seluruh RSUD milik Pemprov, selanjutnya akan  dilakukan kunjungan ke kabupaten/ Kota  guna menagih piutang itu kepada bupati  dan walikota agar segera membayar hutang tersebut,”  tegas Renville.
Tidak hanya piutang  Rumah Sakit, namun komisi C juga  akan menagih tunggakan pajak kendaraan bermotor . Selain pendapatan dari  PAD  yang dikelola SKPD,  Komisi C juga menilai masih ada peluang tambahan  pendapatand ari sektor Gas yang dikelola PGN.  Menurut Renville  saat ini  belum masuk wajib pungut pajak, yang bagi Komisi C ini adalah kebiajakan yang  tidak benar.
“Kami sudah melakukan pengecekan ke Pertamina. Mereka  punya BBG  bahan bakar Gas namanya V Gas.  Dan dia kena PBBKB. Nah kenapa kok  PGN  tidak.  Karena itu kita akan rapat internal  jika PGN kita panggil juga tidak  ada titik temu soal  membayar  Pajak  Bahan Bakar ini. ya kita sidak lah. Kalau perlu kita tutup dulu sementara sampai mereka mau bayar PBBKB.  Penagihan ini bukan tanpa dasar  sebab  sesuai UU no 8 tahun 2009 dan Perda no 9 tahun 2010 itu memang diwajibkan ” pungkasnya. [cty]

Tags: