Di Hadapan Pemuda Wilayah Pesisir, Seno Tekankan Peran Pemuda dalam Geopolitik Dunia


Surabaya, Bhirawa
Di Sentra Ikan Bulak (SIB), sekelompok anak-anak muda tampak duduk melingkar dan berdiskusi dengan beralaskan tikar, Rabu (19/4/2023).

Di tempat yang dicanangkan menjadi salah satu ikon wisata Surabaya tersebut, kumpulan pemuda ini tampak gayeng dengan menyantap kudapan dan hidangan khas pesisir.

Mereka berasal dari Komunitas Pemuda Bulak, yang beranggotakan anak-anak muda dengan berbagai latar belakang yang tinggal di wilayah pesisir pantai Kota Surabaya.

Zainul Ichsan, Ketua Pemuda Bulak mengungkapkan, tujuan pertemuan itu adalah untuk membangun kesadaran peran anak-anak muda membangun wilayahnya.

“Kami tidak ingin hanya berperan sebagai pelengkap, tetapi harus punya kesadaran penuh sebagai pemuda yang punya kesatuan cita-cita berdasarkan pemahaman sejarah yang mumpuni,” ungkapnya.

Sebelumnya, komunitas Pemuda Bulak sudah terlebih dahulu membuat gelar drama teatrikal Merebut Benteng Kedung Cowek, yang melibatkan ribuan masyarakat dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

“Momentum bersatunya anak-anak muda Bulak ini harus dilanjutkan menjadi sebuah energi yang membangun. Ke depan, kami akan memantapkan kolaborasi karya berbekal kesadaran yang kami bangun bersama,” ujar mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tujuh Belas Agustus (UNTAG) Surabaya ini.

Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Pendiri Aliansi Pelajar Surabaya Aryo Seno Bagaskoro.

Dalam kesempatan itu, Seno berbicara tentang pentingnya anak-anak muda di pesisir memiliki kesadaran tentang posisi pantai sebagai serambi depan peradaban maritim.

“Ciri khas negara maritim yang digdaya adalah memuliakan air. Laut sebagai wajah depan peradaban Indonesia harus dijaga oleh anak-anak muda pesisir,” ungkap mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Unair) tersebut.

Ia mencontohkan, kekuatan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya di masa lampau adalah manakala mereka sadar untuk menguasai laut, kemudian contoh-contoh sukses kota-kota maritim lain di masa kini seperti yang terjadi di Busan, Korea Selatan.

Seno juga menyinggung tentang semangat para pendiri bangsa, khususnya tentang konsep _geografische constelattie_ yang dicetuskan oleh Bung Karno.

“Bung Karno dulu memikirkan tentang posisi Indonesia dalam geopolitik dunia sebagai pivot. Maka, pantai adalah wajah depan dan penyambung peradaban. Konsep ini harus disadari dan menjadi landasan bergerak kita sebagai anak-anak muda di pesisir pantai,” ulas pria yang juga adalah Ketua Taruna Merah Putih Surabaya tersebut.

Dalam pertemuan selama lebih dari dua jam tersebut, para pemuda yang tergabung dalam komunitas Pemuda Bulak sepakat untuk menyatukan cita-cita dalam bergerak.

“10 sampai 15 tahun mendatang, wajah Bulak ke depan akan bergantung dari cita-cita yang hari ini kita rumuskan bersama, yaitu Bulak punya jati diri yang kuat dalam wajah modern,” pungkas Agus Budi, Sekretaris Pemuda Bulak dalam kata penutupnya. [iib]

Tags: