Didik Sulistiyono, Pejabat Pemkab Situbondo Penghobi Motor Antik

Didik Sulistiyono bersama komunitas pecinta motor antik melakukan touring di wilayah Jatim belum lama ini. [Sawawi]

Rutin Ikut Touring Sembari Mempromosikan Obyek Wisata Unggulan Daerah
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Meski disibukkan dengan setumpuk tugas birokrasi, Didik Sulistiyono setiap akhir pekan masih meluangkan waktu melakukan touring naik motor antik. Kegiatan itu bagian dari menghilangkan penat usai menjalankan tugas di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Situbondo.
Pada Kamis (27/1) lalu, Bhirawa bertemu Didik Sulistiyono, di pendopo kabupaten Amung Praja Situbondo. Disela-sela menunggu acara dimulai, mantan Kabag Hukum di Sekretariat Pemkab Situbondo itu, berbincang santai soal motor unik dan antik.
Setelah ditanya lebih mendalam, Didik ternyata sudah cukup lama mencintai motor unik. Salah satunya motor Honda jenis CB. “Ya saya sejak muda memang sangat mencintai motor unik. Bahkan hingga saat ini pun saya masih hobi dengan motor unik tersebut,” terang Didik Sulistiyono.
Mantan Kepala Kantor Perizinan Kabupaten Situbondo itu menceritakan awal mula jatuh cinta dengan motor antik, dimulai sejak masih menjadi pelajar hingga berlanjut ke jenjang kuliah. Didik juga mengaku kala itu jatuh cinta dengan motor Honda tahun 70 atau dikalangan penghobi motor tua dikenal dengan nama motor Ulung. “Ya saya sangat suka dengan motor produksi tahun tua,” ulas Didik.
Pria yang dikenal sebagai satu-satunya pejabat yang menduduki jabatan Kabag Hukum selama dua periode itu menambahkan, kala itu karena berbagai alasan, ia baru bisa aktif kembali terjun ke motor antik sejak tahun 2008. “Dengan kondisi saat itu saya aktif kembali dengan mengoleksi motor Ulung. Yang kalau Bahasa Maduranya, bernama Elang-Elangan Honda 70. Selanjutnya bergabung dengan komunitas bebek Hinda 100 tahun 76,” jelas Didik.
Tak berama lama, aku mantan Sekretaris DPRD Kabupaten Situbondo itu, ia bergabung dengan komunitas motor Honda CB. Kala itu, urai Didik, ia masih menjabat sebagai Kabag Hukum Sekretariat Pemkab Situbondo. Lalu setelah pindah ke Kantor Perijinan Didik mendapatkan kepercayaan dari semua anggota komunitas menjadi Pembina pecinta motor Honda CB. “Ya kala itu rutin mengadakan touring dengan acara acara lain bersama Komunitas Honda CB. Misalnya keliling ke Pulau Dewata Bali dan Madura,” sebut Didik.
Tak hanya mendatangi dua daerah wisata tersebut, Didik bersama komunitas CB lain, sudah berkunjung ke hampir semua daerah yang ada di Provinsi Jatim. Seperti Tulungagung, Surabaya, Ponorogo, Trenggalek dan daerah lain sudah pernah ia singgahi bersama anggota komunitas CB. “Ya hampir semua daerah di Jatim, sudah kami singgahi. Ditengah aktivitas touring, kami mendengar ada Komunitas Hinda CB di Bondowoso. Nah kami lalu memilih bergabung disana. Ternyata Sekda Bondowoso kala itu juga dikenal pecinta motor Honda CB,” ulas Didik.
Dalam rentang perjalanan waktu hingga saat ini, lanjut Didik, ada motor unik modern yang sedang tren, berhasil dia miliki. Meski aktif di komunitas motor antik, Didik selalu aktif juga meminta anggotanya untuk selalu tertib dalam berlalu lintas selama mendarat di jalan raya. Misalnya, sebut Didik, semua anggota Komunitas Motor Honda CB harus memakai helm standart. “Ya kami semua harus mematuhi aturan berlalu lintas. Sehingga selama dalam perjalanan touring berjalan dengan lancar,” terang pria yang kini menjabat sebagai Kepala Disnaker Kabupaten Situbondo itu.
Didik tidak mau, saat melakukan toring keliling daerah ada anggota yang tidak disiplin dalam berlalu lintas. Sebab, mitra kerja dari Polri berharap kepada semua komunitas motor untuk selalu patuh dalam berlalu lintas di jalan raya. “Biasanya kami kalau ada event, selalu aktif mengikuti semua rangkaian kegiatan. Bahkan saat Polres Situbondo mengadakan parade motor unik dan antik tahun 2017 lalu, juga di ikuti. Alhamdulillah motor saya setelah diikutkan meraih juara terfavorit,” terang Didik.
Pun demikian saat ada event di Jember dan Bondowoso serta daerah lain, Didik aktif mengekuti event atau lomba motor antik. Dari serangkaian touring dan lomba motor antik tersebut, banyak hal positif yang didapatkan Didik bersama koleganya sesama pecinta motor antik. “Pertama dengan komunitas motor kita akan memperoleh banyak teman serta mendapatkan tambahan pengalaman baru. Terakhir akan meningkatkan jalinan silaturrahmi,” ungkap Didik.
Terakhir, lanjut Didik, setiap mengikuti event lomba atau touring, tidak jarang setiap peserta ikut mempromosikan tempat tempat wisata unggulan daerah. Ini karena, terang Didik, setiap touring selalu melibatkan banyak tepat wisata unggulan sebagai tempat singgah. Misalnya pada tahun 2018, Didik mengadaken event tingkat nasional, yang digelar di tempat wisata Waduk Bajulmati. “Kala itu ada ribuan pecinta CB yang mendatangi lokasi. Jadi sambil ikut touring sekaligus ikut mengenalkan potensi wisata andalan baru Situbondo. Kami juga mengenalkan wisata Taman Nasional Baluran dan wisata Bahari Pasir Putih,” papar Didik.
Nah sejak ada pandemi Covid melanda Tanah Air, urai Didik, kegiatan kumpul kumpul yang identik dengan kegiatan komunitoas motor antik, untuk sementara di tiadakan. Sambil menunggu kondisi normal, lanjut Didik, komunitas motor Honda CB masih melakukan kegiatan dengan mematuhi aturan protokol kesehatan. “Ya karena saat ini masih pandemi Covid, maka kami menghindari mengadakan acara kegiatan yang rentan dengan munculnya kerumunan,” pungkasnya. [Sawawi]

Tags: