Diknas Batu Gelar Pameran Pendidikan Jelang Ajaran Baru

Stan MAN Kota Batu dalam pameran pendidikan menengah Kota Batu (supriyanto/bhirawa)

Stan MAN Kota Batu dalam pameran pendidikan menengah Kota Batu (supriyanto/bhirawa)

Kota Batu, Bhirawa
Menjelang Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun ajaran 2015/2016, Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu menggelar Pameran Pendidikan Menengah di Lippo Plaza Batu, pada 20 – 24 Mei kemarin.
Pameran diikuti seluruh sekolah menengah negeri dan swasta, SMA, SMK dan MA. Tujuannya yaitu memberi kesempatan kepada siswa lulusan SMP/MTs dan orang tuanya untuk memilih sekolah yang tepat sesuai keinginan dan kemampuannya.
Dalam pameran tersebut, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Batu menampilkan aneka karya dan kreatifitas siswa. Salah satu karya yang ditonjolkan adalah batik tulis.
Guru pendamping, Emi Susana, mengatakan, sebagai sekolah madrasah tak lantas membatasi kreatifitas siswa, sebab MAN tak hanya melulu belajar ilmu agama, tetapi juga ilmu umum.
Selain batik, keterampilan lain seperti tata boga, kecantikan, kewirausahaan, desain grafis dan lukis kaca, menjadi keunggulan di sekolah. Bahkan, beberapa waktu lalu, salah satu siswanya juara umum dalam kreasi busana daur ulang, di Lippo Plaza.
“Kita tidak mengambil porsi sekolah kejuruan, tetapi lulusan kami harus mampu menciptakan kreatifitas sebagai bekal ketrampilan setelah lulus,” tuturnya.
Even ini, sambungnya, menjadi ajang promosi sekolah kepada siswa SMP/MTS dan masyarakat umum. Sekaligus, menunjukkan lulusan siswa madrasah tidak jauh berbeda dengan lulusan lain.
Bahkan, dalam pameran ini, tak jarang ada yang memesan dan memborong hasil karya siswa.
Lain halnya dengan siswa SMKN 1 Kota Batu yang  memiliki kompetensi sesuai standar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Hal itu terlihat dari kompetensi siswa berbagai jurusan.
Dalam pameran pendidikan tersebut SMKN 1 menampilkan aneka kreatifitas dari masing-masing jurusan. Seperti jurusan Tata Busana menghasilkan karya paduan batik lokal dan modern, Perhotelan dengan kreasi handuk yang dikemas dalam bentuk kelinci, ular dll. Kemudian Siswa Tata Boga menghasilkan pudding art, dan Kecantikan dengan metode rias dari berbagai kombinasi.
“Kami terus mendorong siswa berkreasi. Supaya lulusan dapat bersaing menjelang pelaksanaan MEA,” jelas Wakil Panitia pameran, Koriyati Rosalina.
Guru tata busana itu menyebut, pengembangan kompetensi sangat baik dalam menyiapkan lulusan berkualitas. Sehingga, dalam pameran ini masyarakat dan calon siswa baru mampu memilih dan mendapat bekal masuk sekolah favorit. Selain itu, jelang penerimaan siswa baru ini, semua dapat memilih jurusan yamg tepat sesuai keterampilannya.
“Selama ini sudah banyak siswa kami diterima berbagai perusahaan. Karyawan hotel dan restoran di Kota Batu, mayoritas siswa kami,” tuturnya.
Sementara SMK Maarif mengandalkan jurusan otomotif. Dimana kerja samanya dengan ATPM sepeda moto Honda membuat masa depan lulusannya sangat cerah. Seluruh lulusan SMK di bawah Yayasan NU tersebut kini ditampung oleh ATPM Honda. Sedangkan sekolah terfavorit SMAN 1 Kota Batu menonjolkan tanaman hidroponik dan karya seni hasil kreatifitas siswa, seperti lukisan.
Siswa SMK dan SMA di Kota Batu dituntut mampu mengembangkan hasil pertanian menjadi produk berharga dan memiliki nilai tambah. Untuk itu semua siswa SMK/SMA ini dipersiapkan untuk bisa mandiri dan mampu mengolah hasil pertanian. Hal ini perlu dilakukan karena di Kota Batu ini produksi hasil pertanian sangat melimpah.
“Lulusan SMKN 2 disiapkan untuk mandiri dan mampu mengolah hasil pertanian. Untuk itu kami dilatih untuk membuat apel d’ros tea yang terbuat dari daun wortel, kulit apel, dan bunga rosella,” ujar siswa kelas X SMKN 2 Batu, Agus Kadandi.
Tidak hanya itu, selama ini sekolah juga memberikan pelatihan dan cara membuat produk baru bagi masyarakat sekitar. Dengan harapan masyarakat mampu mandiri dan membuka home agroindustri.  [nas sup]

Tags: