Dindik Jatim Tertarik Gelar Olimpiade Robotik

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman mencoba salah satu karya siswa peraih juara dalam  IISRO 2015. [adit hananta utama/bhirawa]

Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman mencoba salah satu karya siswa peraih juara dalam IISRO 2015. [adit hananta utama/bhirawa]

Dindik Jatim, Bhirawa
Bidang robotika seakan belum mendapat ruang khusus dalam program pengembangan pendidikan di Indonesia. Sementara karya dan minat siswa terhadap perangkat mekanik dengan kecerdasan buatan itu terus bermunculan. Ini menjadi alasan bagi Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim untuk segera menggelar ajang olimpiade robotik tingkat provinsi.
Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman mengungkapkan, prestasi dalam bidang robotika terus ditorehkan oleh siswa-siswi di Jatim. Prestasi-prestasi itu diraih dari berbagai olimpiade, baik tingkat nasional maupun internasional. Pihaknya mengaku bangga sekaligus prihatin. Sebab, sejauh ini belum ada olimpiade tingkat nasional dari kementerian yang khusus bidang robotika.
“Melihat prestasi anak-anak dari sekolah Muhammadiyah ini, saya terinspirasi untuk menggelar olimpiade robotika tingkat provinsi. Ini akan kita realisasikan meskipun belum ada di tingkat kementerian,” ungkap  Saiful usai menerima para juara International Islamic School Robotic Olympiad (IISRO) 2015 di Kantor Dindik Jatim, Selasa (25/8).
Para peraih juara tersebut merupakan kontingen dari Muhammadiyah Youth Robotic Community (MYRC) bentukan Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah Jatim. Sedikitnya terdapat 103 siswa dari 12 sekolah Muhammadiyah di Jatim yang dikirim dalam ajang tersebut. Lewat ajang yang digelar di Yogyakarta pada 19-21 Agustus itu, Jatim sukses meraih 7 medali emas, 12 medali perak, 17 medali perunggu dan 16 medali spesial.
“Ini juga harus bisa menginspirasi sekolah-sekolah lain, baik negeri atau pun swasta untuk terus mengembangkan bidang robotika. Khususnya robot yang berfungsi tepat guna,” tutur Saiful. Sejauh ini, kementerian telah menggelar ajang olimpiade di bidang sains, olahraga dan seni. Tapi untuk robotika masih belum ada. “Karenanya olimpiade ini akan segera kita rancang,” tutur dia
Diantara sederet medali dalam IISRO tersebut, Gusti Sultan Arifin dari SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sukses menyumbang empat medali sekaligus. Emapt medali itu disumbangnya dari robot rescue senior dengan raihan medali perak dan robot mission challenge senior yang meraih medali perunggu. Sedangkan dua karya lain berupa aerial robot senior dan soccer robot berhasil meraih special medal. “Sejak pertama sekolah saya sudah tertarik dengan robotika. Makanya senang sekali waktu sekolah mengizinkan saya ikut empat kategori sekaligus,” ungkapnya bangga.
Wakil Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Yudi Prianto menuturkan, setiap tahun peserta didiknya rutin ikut dalam ajang internasional tersebut. Dan setiap tahun pula, siswanya meraih medali untuk di bawa pulang ke Jatim. “Ini kebanggaan tersendiri bagi kami. Bisa mengharumkan nama sekolah, Muhammadiyah sekaligus dunia pendidikan Jatim yang dikenal sebagai barometer nasional,” pungkas dia. [tam]

Tags: