Dinkes Kabupaten Sidoarjo Tunggu Hasil dari IDI dan PERSI

Kantor Dinkes Kabupaten Sidoarjo.

Sidoarjo, Bhirawa
Terkait tuduhan Suster Suntik Mayat yang viral di Medsos diduga terjadi di RS Siti Khodijah, Sepanjang Sidoarjo. Kepala Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo masih melakukan penyelidiki kasus dugaan malpraktik yang dilakukan petugas medis itu.
Namun, menurut Kadinkes Sidoarjo, dr Ika Harnasti, kalau hingga kini pihaknya belum bisa menyimpulkan hasilnya. Karena dalam penyelidikannya menyangkut organisai profesi IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Jatim.
”Oleh karena itu kami masih menunggu dan melakukan koordinasi IDI dan PERSI,” tegas Ika Harnasti, Senin (29/1) kemarin.
Pihaknya juga tidak tinggal diam, kami juga sudah mendalami kasus itu dengan mendatangi pihak RS. Namun belum bisa menyimpulkan, apakah tindakan medis dari oknum dokter dan perawat jaga saat kejadian itu bisa disebut malapraktik ataukah sudah sesuai prosedur pelayanan kesehatan.
”Sebab kini masih dilakukan koordinasi dengan dua organisasi profesi yang terkait itu. Kalau dilihat dari sisi perizinan RS Siti Khodijah Sepanjang sudah lengkap, sehingga tak ada masalah terkait izin RS dan izin praktek dokternya. Makanya dalam penangnan khasus seperti ini tidak bisa sendiri, harus melibatkan beberapa pihak yang terkait,” tegas Ika Harnasti.
Terpisah Dirut RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan juga menjelaskan, dalam melaksanakan tugas medis itu ada SOP (Standar Operasional Prosedur) nya. Contoh, bila akan memberikan suntikan kepada pasien, seorang dokter dan perawat harus melakukan koordinasi dengan pasien atau keluarga pasien. Setelah itu baru dilakukan tandatangan. ”Jadi semua ada prosedurnya tidak asal suntik,” katanya.
Oleh karena itu komunikasi juga merupakan salah satu dari integritas kinerja kita. Maka dari itu kita punya budaya kerja prosefesional, integritas dan etika. ”Etika ini juga sangat penting dalam budaya kita dalam melayani pasien,” jelas Atok Irawan.
Seperti telah diketahui, dunia medis kembali disoroti negatif dan menjadi viral di Medsos. Ada salah satu keluarga pasien RS Siti Khodijah mengamuk kepada dokter spesialis dan perawat jaga, karena diduga tidak menangani pasien dengan benar hingga menyebabkan kematian, pada peristiwa itu terjadi pada 20 Desember 2017 lalu.
Keluarga korban pasien Supariyah mengaku, pihak RS tidak segera memberikan penanganan medis secara maksimal. Karena dokter spesialis yang ditunggu saat itu baru datang di hari kedua pada malam hari pasien menjalani rawat inap. Ironisnya, perawat jaga atas instruksi dokter saat itu melakukan penyuntikan pada pasien. Padahal pasien pada saat itu sudah dalam kondisi meninggal. Kejadian inilah kemudian yang memicu keluarga korban marah terhadap dokter dan pasien. [ach]

Tags: