Dinkes Kabupaten Situbondo Gelar Apel Siaga Bebas Jentik

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama Wabup Yoyok Mulyadi saat sosialisasi program siapa bebas jentik di alun alun Kota baru baru ini. [ sawawi/bhirawa]

(Cegah Demam Berdarah)
Situbondo, Bhirawa
Guna untuk mencegah meluasnya jentik nyamuk Aedes Aegypti, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menggelar apel siaga bebas jentik yang disambung dengan penandatanganan komitmen Situbondo bebas jentik.
Kegiatan ini dilaksanakan selain untuk mencegah wabah nyamuk demam berdarah juga untuk memberikan pengetahuan secara dini tentang tata cara pembasmian jentik nyamuk kepada masyarakat.
Kegiatan pencegahan penyakit itu dihadiri Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto SH. Wakil Bupati Situbondo Ir. H. Yoyok Mulyadi M.Si, Ketua PKK Situbondo Hj. Umi Kulsum SH, Wakil Ketua PKK Situbondo Hj. Sri Susilowati SE dan jajaran Forkopimda.
Sejumlah pimpinan OPD Pemkab Situbondo juga ikut serta dalam penandatanganan Situbondo bebas jentik oleh Bupati Situbondo dengan disaksikan Kepala Dinas Kesehatan Abu Bakar Abdi.
Kepala Dinas Kesehatan Situbondo Drs Abu Bakar Abdi dihadapan Bupati Dadang mengatakan sampai tahun 2012 peredaran demam berdarah sudah masuk katagori Kejadian Luar Biasa (KLB). Tercatat pada tahun 2012 ini sedikitnya ada lima anak meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah. “Sedangkan untuk tahun 2013 ada tiga anak meninggal dunia dan pada tahun 2014 ada 5 anak meninggal dunia. Sisanya pada tahun 2015 ada 5 anak meninggal dunia dan 2016 ada 13 anak yang meninggal dunia,” papar Abu Bakar Abdi.
Masih kata Abu Bakar, meninggalnya para korban itu semuanya diakibatkan oleh serangan gigitan nyamuk aides aygepti yang dikenal sebagai pemicu penyakit demam berdarah. Untuk mengatasi hal tersebut, sambung Abu Bakar, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo melaksanakan program Desa Siaga Bebas Jentik sepanjang 2017. “Alhamdulillah pada tahun 2017 sebanyak 322 kasus tetapi tidak sampai ada yang meninggal dunia,” ujar Kadinkes Situbondo Abu Bakar Abdi.
Selain itu, lanjut Abu Bakar, lembaganya juga melaunching program 1 rumah 1 jumantik di seluruh titik Kabupaten Situbondo. program ini diadakan, kata Abu Bakar, untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Situbondo. Sebab, penyakit DBD ini masih menjadi salah-satu prioritas penanggulangan nasional. “Penyakit ini datang kapan saja dan menyerang siapa saja. Maka itu diperlukan pengendalian sendiri seperti diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI tentang Pemberantasan Demam Berdarah dengan melibatkan peran serta masyarakat,” jelas Abu Bakar seraya mengakui dengan terbentuknya kader jumantik akan dapat mencegah wabah DBD di Situbondo.
Sementara itu, Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto SH mengapresiasi langkah Dinkes Situbondo karena hingga saat ini Kabupaten Situbondo hingga dipenghujung 2017 tidak ada yang meninggal dunia akibat nyamuk demam berdarah. Namun, kata Bupati Dadang, semua elemen jangan sampai terlena dengan keberhasilan itu dan tetap berupaya meningkatkan kesadaran diri dalam melakukan kebersihan lingkungan dan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. “Saya bersama Wabup tetap memberikan catatan agar Dinas Kesehatan terus melakukan upaya gerakan desa siaga bebas jentik nyamuk di Situbondo. Tingkatkan terus agar Situbondo benar benar bebas dari wabah penyakit DBD,” pungkas Bupati dua periode itu. [awi]

Tags: