Dinkes Remajakan 32 Ribu Timbagan Dacin

Kepala Dinkes Jatim dr Harsono memberikan bantuan secara simbolis kepada kader kesehatan.

Kepala Dinkes Jatim dr Harsono memberikan bantuan secara simbolis kepada kader kesehatan.

Surabaya, Bhirawa
Untuk memperbaiki sistim pencatatan berat badan bayi dan balita, Kemenkes melalui Dinkes Jatim akan melakukan peremajaan terhadap 32 ribu timbangan dacin yang terdapat di Posyandu. Kemarin (18/2) Dinkes memberikan secara simbolis timbangan dacin kepada salah satu pengelola Posyandu.
”Kita berharap peremajaan timbangan dacin akan memperbaiki kualitas Posyandu dalam memperbaiki pelayanan kepada masyarakat, khusunya balita,” kata Kepala Dinkes Jatim dr Harsono saat ditemui usai acara Hari Gizi Nasional ke 56 Jatim di Jatim.
Menurut Harsono, saat ini banyak timbangan dacin yang dimiliki Posyandu sudah tidak layak pakai, hal ini lantaran karena usia timbangan cukup tua. Dengan peremajaan timbangan diharapakan petugas Posyandu dapat tepat dalam melakukan pengukuran terhadap berat badan bayi.
”Jika timbangannya benar maka petugas Posyandu dapat memberikan informasi yang valid tentang berat badan bayi dan sebaliknya,” ucapnya.
Lebih ia mengatakan, sebenarnya menimbang balita dengan menggunakan dacin tidak boleh dianggap sepele, karena hasil pembacaan dari timbangan tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh petugas kesehatan, apakah balita tersebut memiliki pertumbuhan yang baik atau tidak serta keputusan untuk jenis intervensi yang tepat untuk balita tersebut.
Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan yang cukup sebelum melakukan penimbangan balita dengan menggunakan dacin, mulai dari persiapan alat timbang sampai kepada peningkatan keterampilan orang yang menggunakan timbangan tersebut, biasanya dilakukan oleh Kader Posyandu.
Ke depan mantan Bupati Ngawi ini berharap, melalui peremajaan timbangan dacin nantinya dapat meningkatkan kesehatan balita. Jika dilihat saat ini kesehatan balita di Jatim sudah menunjukkan hasil yang mengembirakan.
Data tahun 2015 lalu menyebutkan pravelensi balita dengan berat badan sangat kurang atau gizi buruk hanya 2,2 persen dan angka ini lebih sedikit dari target MDG’s 3,6 persen. Selain itu untuk balita stunting Jatim hanya mencapai 26 persen sedangkan target MDG’s sebesar 32 persen.
”Jadi di Jatim ada peningkatan kesehatan balita, hal ini harus ditingkatkan setiap tahunnya,” ujarnya.[dna]

Tags: