Dinsos Jatim Beri Penyuluhan Napza di Bawean

Ketua Bidang Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Jatim, Taufik Hasyim saat  memberikan sosialisasi ancaman Napza di Balai Desa Daun, Kec Sangkapura, Bawean, Gresik.

Ketua Bidang Pengembangan Usaha Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Jatim, Taufik Hasyim saat memberikan sosialisasi ancaman Napza di Balai Desa Daun, Kec Sangkapura, Bawean, Gresik.

Gresik, Bhirawa
Mobilisasi warga keluar masuk Pulau Bawean terus meningkat, selain membawa dampak positif seperti perputaran ekonomi, namun di sisi lain dikhawatirkan akan membawa dampak negatif.
“Salah satu dampak negatif yang bisa ditimbulkan diantaranya masuknya Narkoba ke Pulau Bawean,” kata Ketua Bidang Pengembangan usaha Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Jatim, Taufik Hasyim saat  menyampaikan penyuluhan ancaman Napza di Balai Desa Daun, Kec Sangkapura, Bawean, Gresik.
Menurut Taufik, kejahatan Narkoba kini sudah termasuk kejahatan yang luar biasa, karena dampaknya bisa menghancurkan masa depan sebuah bangsa.
”Saya sangat prihatin kini banyak anak muda yang sudah mengonsumsi Narkoba. Kalau generasi mudanya sudah rusak karena Narkoba maka dengan sendirinya  masa depan bangsa akan hancur,” jelas Taufik.
Di hadapan para peserta penyuluhan yang berasal dari kalangan karang taruna, tokoh masyarakat, Taufik meyakini masifnya peredaran Narkoba di Indonesia tak bisa dipisahkan dari skenario global yang ingin menjadikan Indonesia hancur.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang memiliki potensi alam berlimpah. Banyak Negara-negara asing yang ingin menguasainya. Salah satu cara untuk menguasai Indonesia adalah dengan menghancurkan Bangsa Indonesia dari dalam yakni dengan merusak mental generasi muda  melalui Narkoba,” tegas Taufik lagi.
Sehingga Dinas Sosial Jatim terus berupaya untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, terkait  bahayanya Narkoba kalau sampai dikonsumsi masyarakat.
“Jadi saya meminta bapak-bapak untuk ikut memantau dan mewaspadai lingkungannya. Kalau ada yang mencurigakan silakan lapor kepada aparat hukum,” kata Taufik berpesan.
Di tempat yang sama, Kapolsek Sangkapura, Bawean, Gresik, AKP Arif Rasyidi membenarkan kini memang sudah ada indikasi beredarnya Narkoba di Pulau Bawean.
“Kami sudah berhasil menangkap dua orang pengedar Narkoba di Bawean,” kata Arif.
Menurut Arif, modus peredaran Narkoba di Bawean biasanya berasal dari pada pendatang yang masuk ke Bawean. Selain itu, akses masuk wilayah Bawean yang begitu terbuka juga memungkinkan masuknya Narkoba itu lewat para nelayan di lautan.
“Kami juga mewaspadai peredaran Narkoba itu proses transaksinya di tengah lautan,” kata Taufik lagi. Oleh karena itu pihaknya mengharapkan semua pihak khususnya para nelayan agar bersama-sama menjaga Pulau Bawean ini agar tidak  dimasuki Narkoba.
“Saya siap berikan uang tunai Rp2 juta kepada masyarakat yang bisa menunjukkan adanya pengedar dan pemakai Narkoba,” kata Arif  berjanji. [why]

Tags: