Disnakan Bojonegoro Gelar Bimtek Penanggulangan Penyakit Hewan

Disnakan Bojonegoro Gelar Bimtek Penanggulan Penyakit Hewan

Bojonegoro, Bhirawa
Sebagai upaya untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis (PHMS) Anthraks di Kabupaten Bojonegoro, Dinas Peternakan (Disnakan) Bojonegoro menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tema “Hewan Sehat Peternak Sejahtera” bertempat diaula Disnakan setempat, kemarin (12/2).
Peserta kegiatan ini adalah Peternak dan Pengusaha Peternakan, Petugas Teknis Peternakan, Dokter Hewan, perwakilan RPH serta Manager SPR di Wilayah Kabupaten Bojonegoro. Dan juga mendatangkan narasumber dari Tenaga Ahli Medik Veteriner Balai Besar Veteriner (BBVet) wates, Indarto, untuk memberikan materi pada peserta Bimtek.
Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Bojonegoro—Catur Rahayu K mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan koordinasi dan kesigapan Disnakan Kabupaten Bojonegoro dalam pencegahan dan pengendalian penyakit Anthraks.
“Dengan terjadinya serangan penyakit Anthraks di Daerah Gunung Kidul, Ponjong Semanu, Karangmojo Rongkap pada Desember tahun lalu, sehingga ini kami lakukan melalui kegiatan Bimtek,” kata Catur panggilan akrabnya.
Lanjut Catur menuturkan kegiatan yang bertemakan ‘ Hewan Sehat Peternak Sejahtera’ berharap di Bojonegoro jangan sampai terjadi adanya hewan ternak yang kena penyakit Anthraks. Oleh karena itu pihaknya selalu menyiagakan tim yang ada di masing-masing Kecamatan maupun Desa selalu melakukan deteksi dini terhadap hewan ternak sapi yang memiliki gejala tersebut.
“Melalui Bimtek ini akan menambah wawasan dan kewaspadaan adanya ciri-ciri lain adanya penyakit anthraks pada sapi di wilayah Bojonegoro, sehingga kami bisa melakukan tindakan teknis dengan cepat jika memang ada yang memiliki gejala tersebut agar bisa dilokalisir,” terangnya.
Selain itu, langkahnya, pengawasan lalulintas sangat penting pendeteksian terhadap hewan ternak. Dan sebagai informasi dari peternak. Melalui petugas dan pendamping popolasi untuk mendata riwayat hewan ternak.
“Selain itu, pengendalian antraks dari Keswan atau petugas kesehatan hewan untuk membuat benner dan tulisan himbauan diseluruh desa maupun kecamatan,” pungkasnya. [bas]

Tags: