Dorong Pembelajaran Berdiferensiasi di Satuan Pendidikan

Pembelajaran berdiferensiasi, merupakan salah satu pilar utama dari Kurikulum Merdeka Belajar, pasalnya pembelajaran berdiferensiasi itu selaras dengan prinsip equity. Cirinya, pendidik tidak serta memberi hal yang sama kepada peserta didik. Karena kebutuhan dan karakter peserta didik berbeda-beda. Sehingga, realitas tersebut penting untuk dipahami dalam upaya meningkatkan pemahaman pembelajaran diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka Belajar di kalangan guru-guru.

Sejatinya, jika tercermati pembelajaran berdiferensiasi telah ditawarkan oleh Kurikulum Merdeka dan pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu strategi pelaksanaan kurikulum merdeka. Ditinjau dari perspektif pendidikan, pembentukan strategi pembelajaran berdiferensiasi dilakukan supaya peserta didik dapat secara bebas berekspresi dan bereksplorasi mengenai materi-materi yang ditawarkan oleh guru. Artinya, teknis pembelajaran yang sebelumnya dipusatkan pada peserta didik, kini dibuat lebih variatif disesuaikan dengan minat dan bakat masing-masing peserta didik.

Pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai passion yang dimilikinya. Secara umum, Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Konsep merdeka memberikan ruang bagi pemenuhan kebutuhan manusia Indonesia sesuai amanat undang-undang. Dasar hukum yang mendasari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah untuk menunaikan amanat pembukaan UUD 1945 alinea IV yaitu dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pasal 31, pada Ayat 3, menyatakan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Berangkat dari amanat UUD 1945 itulah, merdeka belajar dapat dikembangkan menggunakan strategi dalam pembelajaran diferensiasi untuk mewujudkan transformasi dalam dunia pendidikan. Sehingga, mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dalam segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental, jasmani dan rohani dan melalui pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka Belajar inilah besar kemungkinan jika dipahami dengan baik bisa sangat berpotensi menginspirasi terjadinya perubahan pola pikir dan sikap yang permanen pada murid. Dan, murid berpotensi bertumbuh dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik serta karakternya. Untuk itu, semoga pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka Belajar bisa lebih maksimal dan efektif dilaksanakan di Satuan Pendidikan.

Asri Kusuma Dewanti
Dosen FKIP Univ. Muhammadiyah Malang.

Tags: