Dorong Pengembangan SIER Jadi Pusat Logistik Berikat dan Perkantoran

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menerima pimpinan PT SIER di kantor Gubernur Jalan Pahlawan 110 Surabaya, Rabu (18/7).

Pemprov, Bhirawa
Perkembangan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dinilai cukup baik dalam mengelola kawasan industri di Jatim. Karena itu, SIER dan PIER diharapkan dapat terus dikembangkan, di antaranya sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB) dan kawasan perkantoran layaknya SCBD (Sudirman Center Business District) di Jakarta.
Gubernur Khofifah menuturkan, pertemuan tersebut didasari atas surat Kementerian BUMN yang akan menjadikan kawasan sebagai holding. Ada kawasan berikat, ada kawasan industri dan kawasan ekonomi. Ini akan menjadi holding yang dikordinatori oleh salah satu BUMN yang 100 persen sahamnya milik pemerintah.
“Karena itu kita minta dilakukan telaah, karena PT SIER telah memiliki pengembangan bahkan lebih luas dengan PIER,” tutur Gubernur Khofifah usai menermui jajaran direksi PT SIER di Kantor Gubernur Jalan Pahalawan 110 Surabaya, Rabu (17/7).
Di sisi lain, ia melihat kondisi Rungkut yang semakin metropolitan, sehingga diversifikasi dari SIER telah menjadi PLB di atas lahan sekitar 5 hektar. PLB ini diharapkan akan menjadi tempat barang-barang impor dan baru akan dikenakan pajak setelah keluar dari PLB. “Ini akan menjadi peluang bagi dunia UKM dan IKM, karena mereka tidak harus membayar di kepabeanan langsung. Tetapi mereka baru akan membayar bea masuk setelah barang keluar dari PLB,” ungkap dia.
Sementara itu di titik lini depan SIER, gubernur mengatakan kemungkinan akan terkonversi tidak lagi sebagai industri tetapi perkantoran seperti di SCBD. Tetapi pengembangan tersebut dimintanya langsung dengan desain yang metropolis dan terkoneksi dengan berbagai sumber-sumber, apakah produsen atau titik distribusinya.
“Kira-kira SIER ini akan menjadi pusat ekonomi yang lebih modern dari yang sekarang. Saya setuju dengan peruntukan industrinya lebih banyak ke PIER. Sementara SIER sendiri lebih dioptimalkan untuk perdagangan dan pertemuan pelaku ekonomi sekelas SCBD,” ungkap dia. Karena PIER, lanjut Khofifah, pada dasarnya adalah SIER dua.
Sementara itu, Dirut PT SIER Fattah Hidayat mengungkapkan, pihaknya telah membuka PLB di Sier untuk membantu eksportir dan importer di Jatim. Khususnya UKM agar bisa lebih memanfaatkan PLB. Karena saat ini, zaman efisiensi sehingga eksportir maupun importer tidak perlu membayar ketika masuk PLB. Ini akan cukup membantu jika dimanfaatkan oleh UKM sebagai bagian dari sistem logistik nasional.
“Selama dua tahun terakhir ini kita sudah mengembangkan sektor logistik luar biasa. Omsetnya sudah mencapai ratusan miliar,” ungkap Fattah.
PT SIER, lanjut dia, mendapat tugas tambahan dari gubernur terkait pengolahan limbah industri kulit di Magetan. Karena ada rencana membuka kawasan industri kulit di Magetan sehingga SIER dapat mendukung dalam hal pengolahan limbah. “Akan kita cek dulu baru ada teknologi yang bisa ditentukan untuk pengolahan limbah ini,” pungkas dia. [tam]

Tags: