DPRD Imbau Pemkot MojokertoPertahankanAdipura

Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus menerima penghargaan Adipura Kirana 2016 dari Wapres Jusuf Kala. [kariyadi/bhirawa]

Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus menerima penghargaan Adipura Kirana 2016 dari Wapres Jusuf Kala. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Kalangan DPRD Kota Mojokerto memberikan warning agar Pemkot Mojokerto mempertahankan penghargaan Adipura yang diraih tahun ini. Peringatan ini dilontarkan para wakil rakyat karena beberapa tahun lalu, Pemkot Mojokerto sempat gagal mendapatkan penghargaan di bidang kebersihan itu.
”Jangan sampai Adipura lepas lagi. Bulan ini kan sudah mau ada penilaian, persiapannya harus matang, jangan lengah seperti tahun-tahun lalu,” lontat Erwin Indra Praja, anggota DPRD Kota Mojokerto, Rabu (2/11) kemarin.
Perubahan yang dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), menurut Erwin, sudah sukses meraih kembali Adipura. Meski demikian, politisi Partai Gerindra ini mengingatkan agar terus dilakukan analisa apa yang mendapatkan nilai minimal pada penilaian lalu.
”Karena standard penilaian Adipura itu bisa berubah, jadi DKP juga harus terus menjaga agar bisa menyesuaikan sengan standard yang dilakukan tim penilai,” ujar politikus yang sebelumnya aktifis buruh ini.
Dari pantauan di lapangan, menjelang penilaian Adipura, Kota Mojokerto terus berbenah. Setelah merombak wajah Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan mengubah sistem Tempat Pembuangan Sampah (TPA) menjadi semi modern dari open dumping, kini trotoar pun disentuh.
”Pot-pot disepanjang jalan protokol kita pepetkan ke toko-toko yang ada. Sehingga tidak menganggu pejalan kaki,” kilah Amin Wachid, Kepala DKP Kota Mojokerto ketika dikonfirmasi.
Amin Wachid terlihat turun langsung dalam kegiatan bersih-bersih trotoar. Bersama sejumlah staf DKP, mantan Kadisnakertrans ini mengawal bersih-bersih jalan Mojopahit. ”Poin-poin seperti ini kita benahi satu persatu,” katanya.
Sejumlah trotoar di ruas Jl Gajah Mada dan Jl Pahlawan serta Jl Bhayangkara pun kini tengah digarap. Pemkot setempat menyulap trotoar yang ada menjadi ramah dengan pejalan kaki, difable dan pengendara sepeda onthel.
”Trotoarnya kita rendahkan, dan nantinya ada jalur khusus bagi kaum difable dan pejalan kaki,” tambah Kadis Pekerjaan Umum Wiwiet Febrianto.
Selama ini, kata Wiwiet, struktur trotoar masih turun naik sehingga tidak bisa dilalui dengan nyaman oleh pengguna jalan. [kar]

Tags: