DPRD Gresik Dorong PT FI Tekan Angka Pengangguran dan Tambah PAD

Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nur Hamim (Kanan) dan baju batik VP Government Relation & Smelter Technical Support Harry Pancasakti.

Gresik, Bhirawa
Pembangunan PT Freeport Indonesia (PTFI) dengan luas pembangunan 100 hektar, DPRD mendorong perusahaan dan instansi terkait untuk berperan aktif, dalam menerapkan industri hijau. Juga menekan angka pengangguran, dan bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD).

Menurut Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nur Hamim mengatakan, bahwa Industri hijau (Green Industry). Menghasilkan multi effect untuk menyelesaikan permasalahan daerah, di tengah meradangnya pemkab terkena defisit, dan angka pengangguran masih banyak.

“PT FI, merupakan tantangan dan penyelesaian sebab pemkab punya Empat problem sedang terjadi. Pertama, angka pengangguran terbuka yang masih tinggi, yakni di atas rata-rata jatim dan nasional. Kedua angka kemiskinan yang masih tinggi, Ketiga, anggaran fiskal daerah yang sedang kolaps dan yang Keempat, infrastruktur,” ujarnya.

Industri hijau (Green Industry) menghasilkan multi effect, untuk menyelesaikan permasalahan daerah yang tengah meradang.

Bagaimana industri ini bisa be back dalam menyelesaikan problematika daerah, di DPRD Gresik. Sudah membuat 3 regulasi inovasi, yakni Perda Ketenagakerjaan, Perda Kemitraan, dan Perda persampahan.

“Dari hal kecil, bayangkan kalo limbah Freeport bisa dikelola oleh daerah, tidak perlu mengganggu untuk produk konsentrat dan lain halnya. Kontribusi yang di hasilkan pasti banyak, misalnya seperti tinja pekerja. Jika satu kubiknya Rp 120 ribu, di kelola jadi pupuk atau gas manfaatkan potensinya bisa jadi multi effect,” ungkapnya dalam workshop bertajuk “Industri Hijau, dari Gresik untuk Indonesia yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gresik dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2024.

Ditambahkan Ahmad Nur Hamim, bahwa pertumbuhan ekonomi Gresik tinggi diatas 7 persen, tapi angka kemiskinan tinggi. Pemkab seharusnya jeli dan tidak monotan dalam mencari pendapatan daerah (PAD), perlu kolaborasikan antara masyarakat dan perusahaan melalui hal-hal yang kecil.

Mengajak PT. Freeport Indonesia bersama media dalam mendorong pengaplikasian industri hijau, ide dan gagasan itu bisa menjadi referensi untuk pemerintah Kabupaten dalam penyusunan RPJPD tahun 2025-2026.

Menurut VP Government Relation & Smelter Technical Support Harry Pancasakti mengatakan, bahwa PTFI merupakan pabrik pemurnian yang memurnikan konsentrat, tembaga menjadi katoda tembaga.

Setiap perencanaan dan pengembangan proyek pertimbangan faktor teknologi, operatability, dan ekonomi. Limbah di mitigasi bukan hanya tidak mencemari lingkungan, tapi juga bisa bernilai ekonomi.

Melalui penerapan Zero Waste tidak ada lagi limbah, karena seluruh produk utama dan produk sampingnya akan terserap dan dimanfaatkan.

“Sudah melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar perusahaan, baik tenaga kerja maupun. Sekitar 1600 kontra kerja, seperti pemenuhan material air minum, ketring, servisis, angkutan buruh, dengan ring satu, dua dan tiga. Serta perusahaan kecil cv seperti pembuatan ATK, dan masih banyak lagi,” jelasnya. [kim.dre]

Tags: