Gedung DPRD Kabupaten Blitar.
DPRD Kabupaten Blitar meminta agar kearifan lokal masuk dalam desain pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Ibu Kota Kabupaten Blitar Kecamatan Kanigoro.
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Panoto mengatakan saat dilaksanakannya hearing Komisi III terkait desain RTH Kanigoro, Selasa (28/01) kemarin, diharapkan desain pembangunan RTH Kanigoro dapat dimasukkan kearifan lokal berupa bunga matahari.
“Mengapresiasi adanya buah fikir terhadap proses pembangunan RTH terkait desainnya, sebaiknya kearifan lokal juga masuk dalam RTH Kanigoro berupa bunga matahari,” kata Panoto pada hearing yang diikuti DPRD Kabupaten Blitar bersama Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, dan Disparbudpora.
Lanjut Panoto, pihaknya menilai kearifan lokal masih bisa dimasukkan dalam desain pembangunan RTH, sepanjang tidak mengganggu proses pembangunan. Karena rencananya, awal bulan depan proses pembangunan sudah memasuki tahap lelang.
Dan pihaknya meminta Pemkab Blitar sudah menyiapkan semua berkasnya sejak awal, termasuk desainnya. “Dengan demikian harapan agar bangunan RTH nanti memiliki kearifan lokal dan menjadi ikon tersendiri terhadap RTH Kanigoro dapat terwujud,” ujarnya.
Ketua Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN), Aris Sugito mengatakan, bangunan RTH nanti diharapkan terdapat kearifan lokal, baik tentang sejarah, filosofi, maupun makna yang berpedoman terhadap budi pekerti luhur. Harapannya agar bisa dinikmati generasi muda, tak hanya keindahan tetapi juga pendidikan.
“Sehingga melalui kearifan lokal dan sejarah yang ada, akhirnya menimbulkan dan membangkitkan sifat patriotisme,” terang Aris Sugito.
Selain itu dikatakan Aris Sugito, adapun lambang bunga matahari sendiri melambangkan Kanigoro sebagai persatuan, pencerahan, dan kewibawaan. “Sehingga kedepan Kabupaten Blitar masyarakatnya tetap bersatu, cerah dan berwibawa,” pungkasnya. [htn]
