Dukung Pengembangan Pembelajaran STEM di Indonesia

Di masa industri 4.0 dan globalisasi yang saat ini lekat dengan semakin masifnya penggunaan teknologi, terdapat permintaan tinggi terhadap pekerja dengan latar belakang pendidikan sains dan teknologi. Sistem pendidikan akhirnya dituntut agar terus berkembang demi memenuhi tuntutan mengembangkan keahlian yang dibutuhkan oleh pemberi kerja. Maka dari itu, pendidikan Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM) berperan penting untuk menjawab tantangan ilmu yang dibutuhkan di sistem pendidikan nasional Indonesia.

Data Bank Dunia menyebutkan, pembelajaran STEM memiliki peran signifikan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja dimasa depan. Lanjut, berdasarkan data Jobstreet, 7 dari 10 pekerjaan dengan penghasilan tertinggi di Indonesia merupakan pekerjaan dalam bidang STEM, seperti telekomunikasi, teknik komputer, pertambangan, serta teknologi. Ditambah lagi, berdasarkan data tahun 2023 dari Glints and Monk’s Hill Ventures menunjukkan bahwa pekerjaan dalam bidang STEM menawarkan bayaran lebih besar dibandingkan dengan bidang non-STEM, sehingga diminati baik oleh pekerja lokal maupun global. Penghasilan untuk pekerjaan dalam bidang STEM berkisar antara 1,000-7,000 USD untuk posisi junior di Asia Tenggara.

Berangkat dari kenyataan itulah, semakin jelas bahwa pembelajaran STEM penting terhadirkan guna mempersiapkan siswa agar bisa menghadapi tantangan di masa mendatang. Pasalnya, melalui model pembelajaran STEM memiliki potensi mampu memberikan kesempatan besar pada siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan membuka pilihan karier yang lebih luas. Selain itu, melalui pembelajaran STEM ini sangat menawarkan berbagai keahlian untuk memahami dunia dari sudut pandang yang lebih kritis.

Itu artinya, pembelajaran STEM menawarkan berbagai keahlian kepada siswa. Termasuk kemampuan kritis demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi umat manusia secara keseluruhan. Sehingga, pembelajaran STEM ini menjadi bagian dalam menciptakan kurikulum yang luas dan seimbang di sekolah-sekolah sebagai bekal generasi alpha dimasa depan. Selain itu, dukungan dari Pemerintah tentu sangat dibutuhkan untuk melihat lebih banyak pelajar Indonesia yang dapat merasakan manfaat positif dari industri 4.0. Salah satunya mampu memenuhi lapangan pekerjaan yang lebih luas serta penghasilan lebih tinggi.

Berlinda Galuh P. W
Dosen PPKn Univ. Muhammadiyah Malang.

Tags: