EMCL Gelar Pola Asuh Anak Berbasis Karakter

ratusan-peserta-ikuti-loka-karya-pola-asuh-anak-berbasis-karakter-diruang-angkling-dharma-pemkab-Bojonegoro.-[Achmad-Basir/bhirawa].

ratusan-peserta-ikuti-loka-karya-pola-asuh-anak-berbasis-karakter-diruang-angkling-dharma-pemkab-Bojonegoro.-[Achmad-Basir/bhirawa].

Bojonegoro, Bhirawa
Berhasil mendidik anak-anak dengan baik adalah impian semua orangtua. Setiap orangtua pasti ingin agar anaknya bisa sukses dan bahagia, namun apakah pada kenyataannya semudah itu? Mayoritas orangtua pernah mengalami kesulitan dalam mendidik buah hati tercinta.
Namun untuk memperbaiki cara pengasuhan orang tua kepada anak, Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) gandeng Indonesia Heritage Foundation (IHF) menggelar Loka karya Pola Asuh Anak Berbasis Karakter. Kegiatan diselenggarakan di ruang Angling Dharma pemkab Bojonegoro, Senin (7/12) kemarin. Diikuti sekitar 200 peserta diantarnya guru TK, RA, PAUD dan Pengawas Disdikda.
Sementara Field Manager EMCL di Blok Cepu, Dave Seta menyampaikan, diharapkan kegiatan ini dapat  memberikan kontribusi posistif bagi seorang pendidik atau guru yang ada di Kabupaten Bojonegoro.Terutama dari segi pengasuhan terhadap sejak dini. “Ini merupakan bentuk perhatian EMCL pada dunia pendidikan. Terutama bagi masyarakat sekitar operasi kami,” ungkap Dave. Ia menambahkan acara lokakarya tersebut merupakan salah satu wujud dari program semai benih bangsa.
Sementara itu pendiri Indonesia Heritage Foundation (IHF), Ratna Megawangi menyampaikan, bahwa masalah pendidikan harus merupakan tanggung jawab bersama. Apalagi masalah karakter anak-anak tidak hanya terbentuk saat di sekolah.
Sebab itu orang tua juga harus aktif demi tumbuh kembang anak yang lebih baik. “Kami memang beberapa tahun terakhir, memberi perhatian lebih pada masalah pendidikan karakter. Semoga materi yang kami sampaikan memberi manfaat seluas-luasnya,” ucap Dia.
Selain itu menurutnya, orang tua berperan mendidik, membina, serta membentuk kepribadian anak. Masyarakat berperan mengawasi, mendampingi, dan menciptakan kondisi lingkungan yang ramah terhadap anak.
Sedangkan pemerintah bertugas memberikan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan berbagai peraturan untuk perlindungan anak. “Komponen ini harus berjalan seiring dan memperkuat satu sama lain, sehingga kita  mampu melahirkan generasi bangsa yang cerdas,  tangguh, mandiri, dan berakhlak,” jelasnya.
Data yang dihimpun di lapngan menyebutkan, saat ini sudah sekitar 300 guru PAUD, TK dan RA sudah menikmati manfaat dari program tersebut. Guru-guru tersebut berasal dari 80 lembaga, dimana 7 di antaranya merupakan SD di sekitar Gayam.
Hadir pada acara tersebut Kepala HIMPAUDI Bojonegoro, Machfudhoh Suyoto, perwakilan SKK Migas, Ami Rachmawati dan Asisten II Bupati Bojonegoro. Selain itu tokoh-tokoh masyarakat yang punya kepedulian terhadap dunia pendidikan. [bas]

Tags: