FKUA Unair Surabaya Tertarik Penanganan ODGJ di Lamongan

Berbagai upaya dilakukan Pemkab Lamongan dalam bidang kesehatan khususnya bidang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) berkolaborasi dengan FKUA Unair Surabaya. [alimun hakim]

Bebas Pasung, Target Pemkab dalam Peningkatan Program dan Kolaborasi
Lamongan, Bhirawa
Menerima rombongan dari Fakuktas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengajak para mahasiswa untuk saling menguatkan persoalan penanganan kesehatan jiwa berkelanjutan. Kedatangan rombongan FKUA Unair Surabaya dipimpin dr Herlin Ferliana ini bentuk kerjasama dan Pengabdiannya Kepada Masyarakat (PKM) dengan FKUA angkatan 1982.
“Berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Lamongan dalam bidang kesehatan khususnya bidang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa), diantaranya meresmikan Puskesmas Karangkembang yang di kosentrasikan untuk masalah kejiwaan dan saat ini sudah menjadi RSUD Karangkembang,” ujar Bupati Yuhronur, Minggu (11/9).
Selain itu, sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menangani kesehatan jiwa , Pemkab Lamongan juga melalui inovasi penanganan jiwa lewat program Lesung Si Panji (Lenyapkan Pasung Manusiakan Pasien Jiwa). Termasuk dibentuknya Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) yang menyisir di setiap kecamatan agar tak ada lagi ODGJ yang di pasung di Lamongan.
“Kini jumlah penderita gangguan jiwa di Kabupaten Lamongan ada 3.389 orang dan di tahun 2016 jumlah pasien gangguan jiwa yang dipasung ada 191 orang. Berkat TPKJM dan kerjasama dengan semua pihak yang komitmen melakukan penyisiran di setiap kecamatan agar tak ada pasien yang di pasung. Maka tahun 2017 Kabupaten Lamongan bebas pasung dan mengantarkan Lamongan mendapat penghargaan otonomi Award.
Surat magang juga telah diberikan Bupati Yuhronur kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Lamongan yang juga akan melakukan pengabdian di RSUD Karangkembang. Penanganan ODGJ serta inovasi yang dilakukan Lamongan tersebut menarik perhatian alumni Fakultas Kedokteran Unair angakatan 82. Sehingga hal itu dijadikan sebagai dasar menggiatkan komitmen dalam penanganan kesehatan jiwa di Lamongan.
Bupati menambahkan, tak hanya soal program inovasi penanganan jiwa, Griya Mandiri ODGJ di Laren, Kopi jala, jambore kesehatan jiwa, posyandu jiwa yang ditangani 32 kader jiwa, serta juga menganggarkan obat jiwa pada APBD setiap tahunnya. Upaya dan konsolidasi dalam penanganan ODGJ yang ada di Lamongan terus diupayakan, sehingga bisa menjadi Kabupaten dengan predikat bebas pasung selamanya. Serta dapat mempertahankan prestasi Kabupaten bebas pasung yang diperoleh Lamongan pada tahun 2017 lalu. [aha.yit.fen]

Tags: