Forkopimda Kawal Titik Penyekatan Jalur Mudik

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersama Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta usai apel Kesiapan Pengamanan Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Apel di Lapangan Mapolda Jatim, Senin (26/4). [oky abdul sholeh]

Antisipasi Kepulangan PMI ke Jatim
Polda Jatim, Bhirawa
Polda Jatim menggelar Apel Kesiapan Pengamanan Larangan Mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Apel di Lapangan Mapolda Jatim, Senin (26/4) dipimpin langsung oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto. Selain memantau pemudik, petugas juga harus mengantisipasi kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jatim.
Hadir dalam apel, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, Kasgartap III/Surabaya. Jajaran Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, Danrem 084/Bhaskara Jaya, Kadishub Jatim, Kasatpol PP Jatim beserta instansi terkait.
Dalam amanatnya Pangdam menjelaskan, Pemerintah sudah memberlakukan kebijakan larangan mudik 2021 dari tanggal 6-17 Mei. Selain itu memberikan batasan, mulai 22 April-5 Mei 2021 masih diizinkan perjalanan masuk Jatim, dengan syarat menunjukkan surat bebas Covid-19. Larangan mudik Lebaran 2021 berlaku juga untuk seluruh moda transportasi tidak beroperasi.
“Disinilah tugas dari aparat Polri dibantu oleh TNI dan komponen bangsa yang lain, yakni melaksanakan penyekatan. Serta memantau tujuh titik penyekatan di Jatim dan 20 titik penyekatan diperbatasan daerah yang menuju Jatim,” kata Mayjen TNI Suharyanto.
Pihaknya mewakili Forkopimda Jatim berharap seluruh personel gabungan pengamanan larangan mudik Lebaran ini bisa melaksanakan tugas dengan baik. Sehingga pelaksanaan larangan mudik Lebaran ini bisa berjalan dengan aman dan lancar. Serta angka positif Covid-19 di Jatim bisa diminimalisir.
“Saya berpesan untuk personel gabungan agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Meski bertindak tegas dalam menerapkan aturan, tapi tetap junjung tinggi sikap humanis terhadap masyarakat,” pesannya.
Pangdam juga memfokuskan perihal akan datangnya PMI (Pekerja Migran Indonesia) di Jatim. Bahkan jumlah kedatangan PMI ini diakui Pangdam cukup signifikan meningkat. Apalagi PMI ini disinyalir membawa virus varian baru dan virus yang belum terdeteksi. Sehingga perlu ekstra dalam melakukan pencegahan terhadap kepulangan PMI di Jatim.
Pihaknya menambahkan, meski kondisi Indonesia membaik karena adanya pemberlakukan PPKM sampai PPKM Mikro. Namun Suharyanto berharap upaya tersebut didukung dengan peran aktif dan peran serta masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sehingga angka positif Covid-19 di Indonesia, khususnya di Jatim bisa ditekan sedini mungkin.
“Rencana kedatangan PMI di Jatim ini juga menjadi pokok perhatian kita. Disamping melaksanakan penyekatan pengamanan larangan mudik, nantinya personel gabungan juga dilibatkan dalam proses pengurusan kedatangan PMI. Sehingga jumlah kasus Covid-19 di Jatim ini bisa ditekan laju perkembangan,” tegasnya.
Dikesempatan ini Pangdam juga meminta seluruh peserta apel untuk menundukkan kepala sejenak seraya berdoa. Hal ini berkaitan dengan yang disampaikan Panglima TNI dan Kapolri terkait gugurnya 53 awak KRI Nanggala-402. Kemudian Kepala BIN Papua, Brigjen Gusti Putu Danny Nugraha yang gugur saat kontak senjata dengan anggota KKB.
“Mari kita tundukkan kepala sejenak, seraya bedoa untuk mengenang jasa-jasa para patriot kita yang gugur dalam menjaga kedaulatan NKRI,” pungkasnya. [bed]

Tags: