Gelar Lomba Fashion Bahan Daur Ulang Sampah hingga Rias Pengantin

Salah satu peserta perwakilan TP PKK Kabupaten Situbondo saat memeragakan baju hasil daur ulang sampah plastik di pendopo setempat, Rabu (17/12).

Salah satu peserta perwakilan TP PKK Kabupaten Situbondo saat memeragakan baju hasil daur ulang sampah plastik di pendopo setempat, Rabu (17/12).

Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Pendopo Kabupaten Situbondo mendadak berubah menjadi lautan wanita cantik dengan memakai aksesoris dan beragam baju unik, Rabu (17/12). Pemandangan apik itu dihelat untuk memeriahkan peringatan Hari Ibu yang ke-87 tahun.
Peringatan Hari Ibu memang menjadi kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Situbondo. Tahun untuk merayakannya, digelar kegiatan lomba fashion dari bahan daur ulang sampah.  Dan kegiatan semacam ini baru pertama kali digelar.
Acara lomba dimulai sekitar pukul 08.00 dengan dibuka langsung Bupati Situbondo Dadang Wigiarto didampingi jajaran Forpimda dan sejumlah pimpinan SKPD.
Puluhan peserta yang didominasi kaum wanita, ikut ambil bagian dalam deretan undangan.  Setelah nomor urut dan nama dipanggil MC, satu persatu para model berjalan di atas catwalk karpet merah yang dihamparkan memutari halaman pendopo.
Dengan percaya diri, para model berlenggak-lenggok memamerkan busananya. Ada model yang memakai baju berikut topi yang terbuat dari bahan daur ulang kertas koran. Model lainnya, tampil memesona dengan untaian bahan botol plastik air mineral. “Lomba fashion seperti ini bagus untuk diteruskan pada tahun mendatang agar masyarakat bisa kreatif berkarya menggunakan bahan yang dianggap tak berguna lagi,” ujar salah satu pengunjung.
Salah satu peserta lomba, Uliya Winiarti mengatakan keikutsertaannya dalam lomba fashion bahan daur ulang sampah untuk memberikan pesan ke masyarakat bahwa tidak semua bahan bekas tidak memiliki fungsi. Sebaliknya, kata perempuan yang dikenal sebagai puteri Sibon itu, bahan-bahan daur ulang plastik memiliki nilai ekonomis yang membanggakan karena bisa diolah lagi. “Selain itu bisa juga dijadikan bahan baju fashion yang unik, seperti yang saya gunakan dalam lomba kali ini,” aku Uliya.
Antusiasme pengunjung atas kegiatan ini cukup tinggi. Sejak pagi warga, PNS dan seniman lokal ikut ambil bagian dalam acara yang baru pertama kali di gelar di Kota Bumi Sholawat ini. Meski acara sempat diterpa hujan deras, animo penonton untuk menyaksikan lomba fashion bahan daur ulang sampah tidak surut.
Ketua TP PKK Kabupaten Situbondo Hj Ummi Kulsum mengatakan lomba fashion bahan daur ulang sampah tahun ini mengangkat tema Baju Pesta. Adapun bahan yang dipakai, kata Ummi Kulsum, berupa daur ulang kertas koran, botol plastik, gelas air mineral, tas kresek dan bahan plastik lain. “Yang kami nilai meliputi 70 persen bahan daur ulangnya. Sisanya sebanyak 30 persen, baru dinilai dari bahan tambahannya,” ujar istri Bupati Situbondo itu.
Tak hanya itu saja yang ditampilkan dalam peringatan Hari Ibu kemarin, digelar juga  lomba rias pengantin modifikasi khas Situbondo. Puluhan peserta yang diikuti dari beberapa SKPD dan kecamatan serta organisasi wanita, menampilkan tata rias yang menarik bagi ratusan undangan. “Semua model sudah harus siap dengan busana kebaya pengantin modifikasi dengan membawa alat make up sendiri,” tegas Ummi Kulsum dengan didampingi seluruh pengurus PKK.
Untuk lomba rias pengantin, terang Ummi Kulsum, panitia menilai dari sisi make up dan cengkorongan cok rebung serta aksesoris bunga. Selain itu, keserasian busana pengantin dan keseluruhan model pengantin juga menjadi modal nilai plus pada peserta pagelaran lomba tersebut. [awi]

Tags: