Gelar UNBK SMP, 54 Lembaga Gabung Sekolah Lain

Meski baru pertama kali, tahun ini Surabaya tetap menggelar UNBK jenjang SMP/MTs ini secara serentak untuk 370 lembaga.

Meski baru pertama kali, tahun ini Surabaya tetap menggelar UNBK jenjang SMP/MTs ini secara serentak untuk 370 lembaga.

Dindik Surabaya, Bhirawa
Selesai menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMA/SMK, tugas Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya bukannya lebih ringan. Sebaliknya, Dindik Surabaya kembali harus kerja keras menggelar ujian semi online untuk pertama kalinya bagi sekolah-sekolah jenjang SMP/MTs.
Meski baru pertama kali, tahun ini Surabaya tetap menggelar UNBK jenjang SMP/MTs ini secara serentak untuk 370 lembaga. Meski di antara itu, 54 sekolah sampai saat ini belum bisa menggelar secara mandiri alias menggabung.
Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menerangkan, persiapan UNBK SMP/MTs harus lebih matang. “Sekolah sudah mulai persiapan dan cek kebutuhan sarana dan prasarana,” terang Ikhsan, Rabu (13/4).
Ikhsan menuturkan ketentuan sekolah menggabung bisa terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya terkait sarana prasarana yang belum memadahi, akreditasi sekolah, atau soal izin operasional. Kendati demikian, jumlah 54 sekolah itu sewaktu-waktu bisa berubah. “Bisa berkurang atau malah bertambah,” kata dia.
Dalam hal persiapan, Ikhsan mengaku sudah mempersiapkan 370 proktor SMA/SMK untuk mendampingi pelaksanaan UNBK SMP. Proktor tersebut akan terbagi menjadi lima koordinator wilayah. Antara lain Surabaya Utara, Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Tengah, dan Surabaya Selatan “Proktor SMA/SMK memiliki pengalaman lebih. Jadi nantinya mereka akan membantu pelaksanaan UNBK SMP. Banyak yang bersedia memberikan bantuan,” terang Mantan Kepala Bapemas dan KB Surabaya tersebut. Dengan begitu, dia berharap pelaksanaan UNBK SMP berjalan dengan lancar.
Gladi bersih UNBK SMP dijadwalkan pada 25-28 April mendatang. Sekolah masih memiliki peluang memperbaiki sarana dan prasarana sampai pelaksanaan gladi bersih UNBK tersebut. “Masih banyak sekolah yang berusaha memenuhi sarpras agar dapat melaksanakan UNBK mandiri,” ujarnya.
Kalau memang sudah siap, sekolah dapat memberikan laporan kepada Dindik Surabaya. Setelah itu, tim akan melakukan visitasi ke sekolah untuk persiapan UNBK. “Kalau memang layak mandiri, ya kami mempersilakan untuk melaksanakan UNBK mandiri,” terang Ikhsan.
Salah satu sekolah yang masih terdaftar menggabung ke sekolah lain adalah SMP Dharmawanita. Kepala SMP Dharmawanita Agus Winarno menerangkan, pihaknya belum mampu memenuhi sarpras sesuai kebutuhan UNBK. Dengan begitu, sekolahnya akan menggelar UNBK di SMAN 10 Surabaya.
Agus menerangkan sebagian besar siswa di sekolahnya berasal dari keluarga menengah ke bawah. Dengan begitu, pihak sekolah tidak mungkin memaksa wali murid untuk meminjamkan komputer untuk pelaksanaan UNBK. “Kalau tahun ini, kami pilih gabung dulu. Mudah-mudahan tahun depan dapat melaksanakan mandiri,” ujarnya.
Meski begitu, pihak sekolah telah menyediakan server sendiri yang dibawa ke SMAN 10. Ada tiga server yang disediakan oleh SMP Dharmawanita. “Dua server utama dan satu cadangan,” katanya. Sedangkan penyediaan komputer, pihak sekolah pinjam di SMAN 10.
Sedangkan SMPN 5 sudah siap melaksanakan UNBK mandiri tahun ini. Kepala SMPN 5 Idris menerangkan pihak sekolah sudah menyiapkan 182 komputer untuk pelaksanaan UNBK. Jumlah tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IX sebanyak 329 orang. Dia mengaku optimistis pelaksanaan UNBK dapat berjalan dengan lancar.
Apalagi sebelumnya, SMPN 5 sudah menjadi salah satu sekolah penampung pelaksanaan UNBK SMA. Karena, SMA Kemala Bhayangkari 2 nebeng pelaksanaan UNBK di SMPN 5. “Pelaksanaan yang kemarin jadi bahan evaluasi kami untuk pelaksanaan UNBK SMP nanti. Jadi persiapan lebih matang,” pungkas Idris. [tam]

Tags: