Gerindra Meroket, PDIP dan Demokrat Merosot

Perbandingan Perolehan Kursi DPRD Jatim di Pileg 2019 dan 2024

DPRD Surabaya, Bhirawa
Perolehan suara Partai Gerindra pada Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) DPRD Jawa Timur 2024, naik signifikan dibandingkan Pileg 2019. Kondisi ini diperkirakan akan berimbas pada bertambahnya jumlah kursi yang diperoleh partai besutan Prabowo Subianto di DPRD Jawa Timur untuk periode 2024-2029.

Dari total 120 kursi DPRD Jatim hasil Pemilu 2024, Partai Gerindra mendapatkan 21 kursi. Jumlah itu meroket dengan bertambah enam kursi dari Pileg 2019 yang hanya 15 kursi. Pun dari 10 partai politik yang mendapatkan kursi, partai berlambang Garuda ini menjadi partai dengan penambahan kursi terbanyak.

Sebelumnya, KPU Jatim sudah menuntaskan rekapitulasi suara untuk tingkat Provinsi Jawa Timur. Dari hasil konversi suara menjadi kursi melalui penghitungan sainte lague, Partai Gerindra meraih penambahan kursi terbanyak, yakni enam kursi.

Kursi tersebut yakni di Dapil Jember-Lumajang yang awalnya dua kursi menjadi tiga kursi. Disusul Dapil Banyuwangi-Situbondo-Bondowoso satu kursi, Malang Raya satu kursi, Mojokerto Jombang satu kursi. Dapil Kab/Kota Kediri yang tadinya kosong saat ini mendapatkan satu kursi. Sementara untuk Dapil Pacitan, Trenggalek-Ponorogo-Ngawi-Magetan yang awalnya satu kursi sekarang menjadi dua kursi.

Penambahan kursi Partai Gerindra di DPRD Jatim ini pun direspon oleh Ketua Fraksi Gerindra, Muhammad Fawait. Pihaknya mengaku bersyukur suara partainya naik signifikan. “Sebagai Ketua Fraksi Gerindra, saya bersyukur suara Partai Gerindra naik sangat signifikan. Perolehan suara ini berimbas pada penambahan kursi, dari 15 kursi menjadi 21 kursi,” ungkapnya saat dikonfirmasi Bhirawa, Rabu (13/3).

Gus Fawait, sapaan akrabnya ini menyakini kenaikan jumlah kursi tersebut lantaran Prabowo effect. Disamping itu, kerja keras Fraksi Gerindra di masing-masing Dapil pun dinilai sangat bagus.

Hal itu dibuktikan dengan setiap adanya acara dan rapat konsolidasi partai, Gus Fawait selalu menyampaikan pesan Ketua Umum Partai Prabowo Subianto yakni jika ingin mendapatkan simpati masyarakat harus selalu hadir di tengah-tengah masyarakat dan menjadi solusi.

“Jadi, tidak hanya menjelang Pemilu saja baru hadir di tengah-tengah masyarakat. Alhamdulillah, itu dilakukan oleh kawan-kawan Fraksi Gerindra, terbukti di beberapa Dapil suara Gerindra membumbung tinggi,” terangnya.

Pihaknya pun memberi contoh di Dapil Jember-Lumajang pada Pileg 2014 dapat satu kursi, 2019 dua kursi dan 2024 mendapat tiga kursi.

“Itu karena kawan-kawan Fraksi bekerja sangat baik hadir di tengah-tengah masyarakat. Kemudian di Dapil Malang Raya kita yang awalnya satu kursi menjadi dua kursi. Jadi, selain Prabowo Effect juga dari kerja keras kawan-kawan Fraksi selalu terjun ke masyarakat,” imbuh pria yang digadang maju di Pemilihan Bupati Jember ini.

Disamping itu, Gus Fawait juga mengungkapkan kemenangan Partai Gerindra lantaran banyak menggandeng berbagai komunitas. Seperti di Dapil Jember-Lumajang berhasil mendapat simpati masyarakat. Bahkan, di dua DPC tingkat Kabupaten yang menang di Jatim itu hanya Jember-Lumajang.

“Di situ ada Laskar Sholawat Nusantara (LSN) dan anggota DPR Provinsi terbanyak itu berasal di Jember-Lumajang yaitu tiga kursi. Jadi peran komunitas yang kita gandeng itu berdampak pada suara Partai Gerindra,” ulasnya.

Terpisah, Bendahara DPW PKB Jatim, Fauzan Fuadi menyebut jika dilihat dari target yang sebelumnya dicanangkan, perolehan 27 kursi itu sebetulnya belum optimal. Meski demikian, Fauzan mengaku patut disyukuri. Apalagi peraih kursi terbanyak. Pada Pemilu 2019, PKB memiliki suara besar namun tidak linier dengan perolehan kursi, sehingga kalah dari PDIP di DPRD Jatim. “2024 rasanya lega PKB kembali juara dan mengenakan kembali mahkotanya. Perolehan suara juara, perolehan kursi pun juara,” kata Fauzan.

Disampaikan Fauzan, salah satu faktor utama adalah efek ekor jas Pilpres 2024. Dimana, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menjadi salah satu kontestan mendapingi Capres Anies Baswedan. Meski Pilpres 2024 belum menang, namun proses pemenangan di internal kader disebut optimal, sehingga mendongkrak upaya pemenangan Pileg.

Di bawah perolehan PKB, ada PDIP yang mendapat 21 kursi DPRD Jatim. Jumlah kursi partai besutan Megawati Soekarnoputri itu turun jika dibandingkan pada Pileg 2019, yakni 27 kursi.

Sekretaris DPD PDIP Jatim, Sri Untari menyatakan meski turun, pihaknya tetap bersyukur atas capaian tersebut. Sebab, menurutnya, dukungan suara dari pemilih berbuah kursi merupakan amanah yang harus dijalankan dengan baik. “Alhamdulillah, tentu kami terima kasih kepada masyarakat Jawa Timur yang masih mempercayakan suara kepada PDI Perjuangan,” ungkap Untari.

Untari mengakui, pemilu kali ini memang menjadi tantangan politik tersendiri bagi PDIP. Meski Pilpres 2024 mereka kalah di Jawa Timur, namun PDIP Jatim masih bisa bernapas lega. Sebab hasil pileg tidak membuat perolehan kursi di DPRD Jatim anjlok tajam.

Jika berkaca dari perolehan kursi DPRD Jatim hasil Pemilu 2024, PDIP berstatus sebagai runner-up. Pesaing terdekat PDIP adalah Gerindra, kursi keduanya pada hasil Pemilu 2024 sama yakni 21 kursi. Meskipun sama, Untari bersyukur lantaran dari suara PDIP relatif unggul. “Tentu ini hasil kinerja seluruh pihak,” ucap Untari yang juga Ketua Fraksi PDIP DPRD Jatim ini.

Untuk diketahui, selain Partai Gerindra yang mendapat penambahan enam kursi terbanyak, ada PKB yang bertambah 2 kursi menjadi 27 kursi. Partai Golkar dari 13 kursi menjadi 15 kursi, NasDem dari sembilan kursi menjadi 10 kursi. PKS dari empat kursi menjadi lima kursi, ditambah partai pendatang baru yakni PSI mendapat satu kursi.

Sedangkan partai yang mengalami kemrosotan suara yang menyebabkan berkurangnya kursi yakni PDI Perjuangan yang pada Pileg 2019 meraih 27 kursi kini menjadi 21 kursi di Pileg 2024. Disusul Demokrat dari 14 kursi kini menjadi 11 kursi saja, dan PAN dari enam kursi menjadi lima kursi. [geh.iib]

Perolehan Kursi Partai Politik di DPRD Jatim Pemilu 2024:
– PKB : Dari 25 kursi menjadi 27 kursi
– PDIP : Dari 27 kursi menjadi 21 kursi
– Gerindra : Dari 15 kursi menjadi 21 kursi
– Golkar : Dari 13 kursi menjadi 15 kursi
– Demokrat : Dari 14 kursi menjadi 11 kursi
– NasDem : Dari 9 kursi menjadi 10 kursi
– PAN : Dari 6 kursi menjadi 5 kursi
– PKS : Dari 4 kursi menjadi 5 kursi
– PPP : Dari 5 kursi menjadi 4 kursi
– PSI : 1 kursi

Tags: