Golkar Kota Batu Mengalah Karena Takut Salahi PP

GolkarKota Batu, Bhirawa.
Kesalahan dalam Tata Tertib DPRD Kota Batu menjadi pemicu gesekan antar fraksi dalam perebutan Badan Anggaran (Banggar) dan Badan Musyarawarah (Bamus). Dalam Tatib yang mengatur tentang pembentukan alat kelengkapan dewan, utamanya keanggotaan Banggar dan Bamus ternyata tidak sesuai dengan PP 6 tahun 2010.
Dalam Tatib tersebut dijelaskan bahwa keanggotaan Banggar dan Bamus terdiri dari unsur pimpinan dewan, perwakilan fraksi dan komisi. Padahal dalam PP 6 tahun 2010 diatur bahwa keanggotaan Banggar dan Bamus terdiri dari unsur pimpinan dewan dan perwakilan fraksi.
“Saat kita ajukan ke Gubernur, Tatib DPRD Kota Batu tidak ada revisi. Makanya kita bersikukuh berpedoman pada Tatib. Sementara sebagian fraksi lainnya berpegang teguh pada PP,” ungkap Ketua Fraksi Golkar, Didik Machmud, usai sidang paripurna, Senin sore (17/11).
Setelah menyadari ada perbedaan antara PP dan Tatib, serta adanya surat hasil konsultasi dari Gubernur Jatim, akhirnya fraksi-fraksi yang bersikukuh mempertahankan tatib akhirnya menyerah. “Surat hasil konsultasi kan baru dibuka saat paripurna tadi oleh pimpinan. Jadi ya kita akhirnya merujuk yang lebih tinggi, tentu konsekuensinya Tatib DPRD Kota Batu harus direvisi,” tegas Didik.
Sebagaimana diketahui, koalisi Golkar, PAN, Gerindra, dan PKB akhirnya memenangi seluruh pimpinan Komisi dan Badan Kehormatan. Koalisi ini menyisihkan Fraksi PDI Perjuangan, Demokrat dan Gabungan. Sementara dalam penentuan anggota Banggar dan Bamus mengalami deadlock hampir 2 minggu.
Namun dengan turunnya surat hasil konsultasi dari Gubernur Jatim, kedua kubu akhirnya satu suara untuk kembali ke PP 6 tahun 2010. Dengan kesepakatan tersebut, maka keanggotaan Banggar terdiri dari unsur pimpinan (3 orang), Fraksi PDI Perjuangan dan Gerindra (2 orang). Sisanya fraksi PAN, Golkar, PKB, Demokrat dan Gabungan masing-masing 1 orang.
Langsung Nglencer Ke Balikpapan
Dengan selesainya pembentukan alat kelengkapan dewan, seluruh anggota DPRD Kota Batu memilih untuk nglencer lagi ke Balikpapan. Mereka akan mendampingi Walikota Batu yang melakukan promosi wisata di kota tersebut.
Anggota fraksi PDI Perjuangan Wito Argo membenarkan rencana keberangkatan tersebut. “Iya semua berangkat, kalau nanti hanya jajaran pimpinan dewan dan fraksi memperburuk keadaan,” ungkap Wito kepada bhirawa, Senin kemarin (17/11).
Menurutnya saat pembentukan alat kelengkapan dewan yang memanas, utamanya terkait dengan penyusunan anggota Banggar dan Bamus. Sehingga kalau yang berangkat hanya unsur pimpinan dewan dan fraksi, maka akan memunculkan perasaan saling curiga.
“Ya biar sekalian situasinya mencair, maka lebih baik berangkat semua. Toh di sana juga bisa berkoordinasi tentang tugas kedewanan, maupun dengan eksekutif dalam pembahasan KUAPPAS dan RAPBD tahun 2015,” tandasnya. [sup]

Tags: