Portal parkir di PBM mulai diberlakukan. Namun, untuk sementara waktu Pemkot Madiun belum melakukan penarikan retribusi. Alias, gratis selama masa uji coba. Tampak Wali Kota Madiun, Maidi, melalukan pemantauan, Selasa (11/4). [sudarno/bhirawa]
Portal parkir di Pasar Besar Madiun (PBM) mulai diberlakukan. Namun, untuk sementara waktu Pemkot Madiun belum melakukan penarikan retribusi. Alias, gratis selama masa uji coba.
Hal ini seperti tampak pada pemantauan yang dilakukan oleh Wali Kota Madiun Maidi, Selasa (11/4). Orang nomor satu di Kota Pendekar itu berkeliling dari sisi Timur. Lalu memutar ke belakang pasar hingga sampai di sisi Barat. “Meski gratis harus tetap tertata. Jangan sampai semrawut,” kata mantan Sekda Kota Madiun itu saat diwawancarai awak media.
Dalam tahap sosialisasi ini, wali kota ingin masyarakat bisa mengetahui dan memahami alur masuk dan keluar dari PBM. Adapun pintu masuk ada di empat lokasi. Tepatnya, di pintu masuk depan (samping ATM Bank Jatim), dua pintu masuk Timur, dan pintu masuk belakang pasar.
Kemudian, pintu belakang ada dua di sisi Barat dan dua lainnya di sisi belakang pasar. Sedangkan, area parkir tidak boleh dijadikan tempat bongkar muat karena dapat menghambat arus lalu lintas di dalam pasar.
Menurut wali kota, penggratisan retribusi parkir tidak hanya dalam rangka sosialisasi. Melainkan juga menjadi upaya pencegahan kenaikan harga signifikan menjelang Lebaran. Dengan pengurangan retribusi diharapkan harga bahan kebutuhan pokok di pasar bisa semakin ditekan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshar Rasidi menjelaskan bahwa penggratisan retribusi parkir dimulai hari ini. “Kalau lancar, bagus, baru kita lakukan penarikan,” ucapnya.
Tarif parkir yang dipatok juga disesuaikan dengan standar pelayanan minimal. Besaran tarif juga ditulis secara jelas agar sama-sama diketahui oleh petugas maupun pengunjung. Terkait juru parkir, Anshar mengungkapkan bahwa saat ini masih dalam tahap rekrutmen. “Kami akan sesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,”katanya. [dar.wwn]
