Gubernur Jatim Imbau Dinkes Gelar Imunasi Massal

imunisasiDPRD Jatim, Bhirawa
Menyebarnya penyakit difteri yang cepat yang terjadi dibeberapa kota di Jatim mengundang perhatian serius dari Gubernur Jatim, Soekarwo. Orang nomor satu di Jatim ini sudah memerintahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Jatim untuk melakukan imunisasi massal difteri kebeberapa sekolah yang rawan terserang penyakit yang mematikan tersebut.
Menurut Gubernur, endemic difteri dahulu berada di wilayah Situbondo, namun saat ini sudah masuk sampai ke Malang. “Dulu wilayah endeminya ada di Situbondo dan sekarang muncul di Malang. Untuk itu saya minta kasus ini cepat ditangani. Difteri itu bisa mematikan. Karena saya minta Dinkes Jatim untuk melakukan imunisasi difteri massal,”ungkapnya usai menghadiri rapat paripurna di DPRD Jatim, Selasa (21/10).
Ditambahkan Soekarwo jika untuk saat ini yang sudah dideteksi adanya penyebaran virus difteri ada di dua daerah masing-masing di Situbondo dan Malang” Di dua daerah itu sudah ada pasiennya. Dinkes sudah kesana untuk langsung melakukan pengobatan,”sambungnya.
Terpisah, Anggota komisi E DPRD Jatim, Agus Dono mengatakan Pemprov Jatim harus bergerak cepat dan mempersempit penyebaran difteri tersebut. Mengingat virus tersebut sangat mematikan dan perlu diantisipasi jangan sampai banyak korban yang berjatuhan. ” Harus ada penanganan serius. Dinkes harus melakukan imunisasi massal,”jelas politisi asal Partai Demokrat ini.
Soal dana yang disiapkan, pria yang akrab dipanggil gus Don ini mengatakan Pemprov harus menggunakan dana on call atau dana tak terduga yang dipergunakan untuk penanganan bencana di Jatim. “Karena penyebaran penyakit termasuk dalam bencana, maka bisa menggunakan data on call,”lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Suli Da’im menegaskan jika di Surabaya sudah jatuh korban 31 korban. Karenanya, persoalan ini tidak hanya menjadi tanggungjawab provinsi, tapi juga kab/kota. Diantaranya, memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait kebersihan lingkungan.
”Seharusnya untuk masalah ini tidak saja menjadi tanggungjawab provinsi, tapi juga kabupaten/kota. Mengingat endemic itu berasal dari daerah yang memiliki lingkungan tidak bersih. Untuk itu, sudah saatnya masyarakat diberi pendidikan akan menjaga lingkungan dan ini menjadi kewajiban dari Dinkes dimasing-masing kabupaten/kota,’lanjutnya. [Cty]

Tags: