Gubernur Jatim Optimis Vaksinasi Rampung Setahun

Pemprov, Bhirawa
Pemprov Jatim optimisi proses vaksinasi dapat selesai dalam tempo 12 bulan. Hal ini seiring dengan program pemerintah pusat yang menargetkan proses vaksinasi Covid-19 di Indonesia, selesai dalam jangka waktu 12 bulan. Meskipun target perencanaannya maksimal selesai selama 15 bulan.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa berharap vaksinasi selesai selama 12 bulan. Hal itu dikatakannya, pada rapat evaluasi Vaksinasi 3 Kab/Kota bersama Dinkes Prov, BPJS dan Dinkes Kab Sidoarjo, Gresik dan Kota Surabaya. “Dari perencanaan memang 15 bulan. Tapi Pak Presiden berharap, bisa selesai 12 bulan. Saya sebetulnya ingin mengejar yang 12 bulan,” ujarnya, Kamis (21/1).
Diakui Khofifah, saat ini vaksin di Jakarta sudah menumpuk, tinggal menunggu didistribusikan. Akan tetapi, permasalahannya adalah, cold room yang dimiliki oleh daerah daerah ini tidak bisa menampung jumlah vaksin yang akan didistribusikan kembali. “Tetapi cold room yang ada di daerah daerah memang sangat terbatas untuk mendapat distribusi (vaksin) lanjutan,” tambahan.
Selain ruang penyimpan vaksin, yang juga menjadi bahan evaluasi Gubernur Khofifah, adalah fasilitas kesehtan (faskes) yang layak untuk melaksanakan vaksin, serta tenaga penyuntik atau vaksinatornya. “Faskesnya berapa yang sebetulnya fungsional, vaksinatornya berapa yang siap. Kemudian kendala kendala teknis resgistrasinya katanya terkendala, karena ini centralized,” katanya.
Untuk itu, Gubernur Khofifah minta kepada masing masing Kabupaten Kota, menginventarisir sekecil apapun permasalahan yang ditemukan di lapangan. Sehingga, bisa menjadi pembelajaran penting untuk melakukan langkah langkah lebih konferehensif. “Pada saat vaksin ini diperluas di 38 Kabupaten Kota,” tandasnya.
Seperti diketahui, distribusi vaksin di Jatim tahap pertama telah diterima sebanyak 77.760 dosis dna telah didistribusikan untuk Surabaya raya. Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik. Sedangkan untuk tahap kedua, distribusi vaksin rencananya akan turun sebanyak 120 ribu dosis dan masih menjadi prioritasnya adalah tenaga kesehatan. [tam]

Tags: