Guru Diharap Terapkan Pembelajaran Lebih Nyata

Para guru dengan asyiknya membuat pola pembelajaran matematika yang nyata.

Sidoarjo, Bhirawa
Para guru SD/MI diharapkan menerapkan pola pembelajaran yang lebih baik, Lebih mudah dan lebih nyata dengan menggunakan media-media yang sangat sederhana. Harapan tersebut terungkap dalam ‘Pelatihan Bagi Pelatih Modul Numerasi 2 Untuk Kelas Bawah Program Inovasi’ di Provinsi Jawa Timur, yang dibuka Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kebupaten Sidoarjo Drs. Ec. Asrofi MM didampingi Wakil Provincial Manager INOVAI Jatim M. Adri Budi, kemarin (20/8) di Aula SMP N 2 Sidoarjo.
Usai membuka, Kadikbud Asrofi mengaku senang dan menyambut baik atas program Inovasi yang diterapkan di Kabupaten Sidoarjo. Program ini adalah inspirasi dan motivasi untuk pengembangan pendidikan. Oleh karena itu, dengan adanya pola perubahan cara pembelajaran yang sangat mudah dan menyenangkan ini, khususnya dalam program ini adalah numerasi. Biasanya anak-anak takut dengan pelajaran matematika, tapi dengan model pembelajaran yang sederhana dan menyenangkan ini sangat menarik anak-anak.
“Kemudian yang terpenting adalah dalam penyampaian kehidupan sehari-hari. Bagimana penyampaian literasi numerasi ini diterapkan, sehingga tidak ada lagi hitungan teori, tetapi diterapkan dengan keadaan yang nyata, yang mudah dipahami anak-anak,” harap Asrofi.
Sementara itu, Wakil Provincial Manajer INOVASI Jawa Timur M. Adri Budi mengatakan kalau kegiatan sekarang ini adalah lanjutan dari TOT (Training of Trainer) Numerasi 1. Kalau kita lihat hasil dari TOT (Training of Trainer) 1, para guru sudah mulai aktif membuat alat-alat peraga dan mengubah pola pembelajaran siswa. Dengan pola yang baru, pendekatan baru dan strategi baru kualitas siswa bisa meningkat dua kali lipat, kepandaian anak-anak dalam hal numerasi. “Karena melihat hasilnya yang positif itulah, maka dilanjutkan dengan numerasi 2 sekarang ini,” jelas M. Adri Budi.
Maka dari itu, dirinya berharap kualitas dalam mengajar dengan pola yang baru ini lebih meningkat lagi kualitas kemampuan anak-anak dalam memahami literasi numarasi.
“Jadi tidak hanya dengan teori tapi juga dengan peragaan, praktek dengan benda-benda kongrit. Sekarang ini gurunya yang kita latih, dan mereka akan menerapkan di sekolah masing-masing,” jelas M. Adri Budi. [ach]

Tags: