Gus Ipul Temui 2.000 Kader KB Tulungagung

Gus Ipul saat memberikan arahan pada 2.000 kader KB se-eks Karesidenan Kediri di Tulungagung, Selasa (22/3).

Gus Ipul saat memberikan arahan pada 2.000 kader KB se-eks Karesidenan Kediri di Tulungagung, Selasa (22/3).

Tulungagung, Bhirawa.
Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Drs H Saifullah Yusuf, temui 2.000 kader keluarga berencana (KB) di Tulungagung, Selasa (22/3). Pertemuan berlangsung di Ballroom Hotel Crown Victoria.
Hadir dalam acara Temu Kader Kampung KB itu, selain Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi, Wakil Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM dan anggota Forpimda Tulungagung, juga Kepala BKKBN Jatim, Ir Dwi Listyawardani MSc Dipl.Com.
Saifullah Yusuf yang lekat disapa dengan sebutan Gus Ipul mengapresiasi acara yang melibatkan tak kurang dari 2.000 kader KB dari kabupaten dan kota se-eks Karesidean Kediri tersebut. Apalagi, menurut dia, kesuksesan program KB di Jatim termasuk yang terbaik di Indonesia.
“Ujung tombak keberhasilan KB di daerah itu adalah ibu-ibu ini,” katanya, membuat para kader KB yang hampir keseluruhannya perempuan bertepuk tangan.
Gus Ipul mengungkapkan dalam kurun waktu 30 tahun (1980-2010) jumlah penduduk Jatim meningkat 8,3 juta. Dan diproyeksikan kembali meningkat sebanyak 3,7 juta dalam kurun waktu 25 tahun kedepan.
Gus Ipul pun kemarin kembali membeberkan keprihatinannya terkait kasus perceraian di Jatim yang dinilai cukup tinggi. Dikatakan, dari sekitar 500.000 pasangan nikah baru di KUA, saat ini 90.000 di antaranya kemudian memilih bercerai. “Ini salah satunya akibat pernikahan dini,” terangnya.
Yang tak kalah menarik, Gus Ipul juga memaparkan kasiat kopi yang sudah dibagi-bagikan sebelum acara dimulai pada para kader KB. Beberapa sachet kopi itu, menurut dia, terdiri dari tiga varian yakni kopi bubuk hitam, kopi susu dan white coffee.
“Kalau kopi susunya itu, kopinya mengajak kita melek tapi susunya mengajak kita merem. Jadinya merem melek,” candanya, membuat para kader KB tertawa.
Mantan menteri ini mengatakan kopi diberikan sebagai cinderamata pada para kader karena Indonesia merupakan basis kopi di dunia. “Dan Jatim juga merupakan basis kopi di Indonesia,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Tulungagung, dr Mastur, pada Bhirawa mengatakan para kader KB yang hadir bukan berstatus PNS. Mereka adalah merupakan petugas pembantu keluarga berencana yang berada di desa-desa dan dusun-dusun.
“Pertemuan kali ini diharapkan dapat memberi masukan terkait program KB. Karena saat ini paradigma KB bukan lagi pada alat kontrasespsi, tetapi sudah kearah pembangunan keluarga,” katanya. [wed]

Tags: