Hackfest Tawarkan Aplikasi Canggih untuk KBS

Para peserta Hackfest tengah fokus menyelesikan project aplikasi untuk diterapkan di Kebun Binatang Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Even tahunan tingkat nasional Hackfest kembali digelar Prodi Informatika Universitas Ciputra (UC) Surabaya. Kegiatan yang diikuti mahasiswa dari seluruh Indonesia ini digelar selama 1 minggu yaitu 22-28 April 2024.

Dari 40 tim peserta mengikuti babak seleksi secara daring, terjaring 16 tim terbaik sebagai finalist.

Dosen Pembina, Evan Tanuwijaya, S.Kom., M.Kom, menuturkan output Hackfest harus bisa bermanfaat bagi Masyarakat. Dalam kegiatan ini, pihaknya bekerjasama dengan School Entrepreneurship dan Humaniora (SEH) UC untuk menggandeng pihak Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebagai tempat eksplorasi Finalist,

“Aplikasi yang di create oleh para finalist jangan hanya berhenti sampai akhir lomba saja, namun harus bisa bermanfaat bagi masyarakat,” ujar dia.

Dijabarkan Evan, pada Jumat lalu para finalist telah diajak field trip ke KBS. Melalui kunjungan ini, pihaknya mendorong para peserta untuk mempunyai rasa peduli dan kritis terhadap lingkungan dan mempunyai inisiatif dalam memberikan ide-ide dengan kemampuan bidang teknologi yang mereka miliki.

“Langsung terjun ke lapangan yaitu KBS, melihat secara langsung dan merasakan secara langsung lebih baik dari pada panitia menjelaskan melalui paparan, jadi kita pilih kegiatan Filed Trip sebelum finalist di karantina selama 36 jam di UC,” terang Evan.

Ia juga menambahkan bahwa tiap tim yang terdiri dari 4-5 orang dalam masa karantina bisa secara bergantian menyelesaikan aplikasi.

“Kami sampaikan kepada tiap tim untuk mengatur jadwal istirahatnya sehingga tidak ada yang sampai sakit karena kurang tidur. Anggota tim harus bergantian untuk istirahat,” terang Evan.

Ditambahkan Wakil Ketua Kegiatan, Bryan Anthony yang juga mahasiswa IT UC dalam masa karantina tiap tim diberikan fasilitas yang baik seperti tempat tidur, ISOMA, bahkan disiapkan fasilitas kesehatan juga.

Beberapa topik aplikasi menarik yang sedang dikembangkan oleh peserta diantaranya Kelompok Bersyukur dari Ubaya yang membuat sistem zonasi-zonasi dan mengarahkan pengunjung ke zona-zona yang jarang dikunjungi dan dilengkapi dengan informasi terkait hewan hewan didalam zona tersebut.

Kemudian ada juga kelompok Spontan dari Universitas Brawijaya (UB) dengan aplikasi management keeper zoo. Aplikasi ini berisi fitur menjaga keberlangsungan hidup hewan-hewan yang dilengkapi cerita tentang latar belakang hewan.

Ada pula kelompok Ronde 4 dari ITS dengan membuat Game edukasi tentang hewan-hewan dengan cara scan QR. Melalui sistem ini, pengunjung diberikan misi untuk mendapatkan virtual pet jika berhasil. Tuiuannya tidak hanya eksplorasi KBS tetapi juga edukasi karena pertanyaannya dari informasi di kebun binatang tersebut.

Bryan memaparkan banyak ide ini dikarenakan Tim KBS menyambut baik saat 16 tim finalist saat melakukan Field Trip.

“Tim KBS membertikan penjelasan lengkap tentang kondisi KBS bahkan membawa kami keliling melihat suasana,” terang Bryan.

Rafie Ramadhan Al Aziz Zein salah satu tim dari UB mengaku senang dan tertantang untuk bisa menghasilkan aplikasi yang bermanfaat bagi KBS.

“Kami senang bisa masuk menjadi finalist. Kami dibekali pengetahuan cara menemukan ide kreatif, pemetaan lean canvas sampai menjadi business model canvas. Dari kelompok Rawr In Glory kami membuat aplikasi untuk membuat komunitas yang peduli dengan KBS,” terang Zein.

Dengan kegiatan ini diharapkan semakin banyak generasi muda yang ikut ambil peran dalam pengembangan yang dibutuhkan sekitarnya dengan keilmuan yang mereka punya. [ina]

Tags: